(IslamToday ID) – Hamas mengaku hingga kini tidak mengetahui secara pasti jumlah sandera Israel yang disandera dalam serangan 7 Oktober 2023 yang masih hidup. Pasalnya dalam operasi pembebasan yang dilakukan Israel baru-baru ini terhadap 4 sandera ikut menewaskan 3 sandera lainnya.
“Tidak ada yang tahu,” kata anggota biro politik Hamas Osama Hamdan dikutip dari Sputnik, Jumat (14/6/2024).
“Saya tidak tahu tentang itu. Tidak ada yang tahu tentang ini,” tegas Hamdan lagi saat ditanya berapa banyak dari 120 sandera yang masih hidup.
Terpisah, Pejabat Hamas membenarkan apabila operasi Israel untuk membebaskan empat sandera pada hari Sabtu mengakibatkan kematian tiga sandera lainnya, termasuk seorang warga negara Amerika.
Namun, Israel yakin lebih dari 70 sandera yang ditahan di Jalur Gaza masih hidup.
Diberitakan sebelumnya, pasukan Pertahanan Israel mengatakan pada hari Sabtu bahwa mereka telah menyelamatkan empat sandera, termasuk seorang warga negara Rusia, yang diculik dari festival musik Nova pada tanggal 7 Oktober dan ditahan di Gaza oleh gerakan Hamas sejak saat itu.
Pada tanggal 7 Oktober 2023, Hamas melancarkan serangan roket skala besar terhadap Israel dan melanggar perbatasan, menyerang lingkungan sipil dan pangkalan militer. Hampir 1.200 orang di Israel tewas dan sekitar 240 lainnya diculik dalam serangan itu.
Israel melancarkan serangan balasan, memerintahkan blokade total terhadap Gaza, dan memulai serangan darat ke daerah kantong Palestina dengan tujuan untuk melenyapkan pejuang Hamas dan menyelamatkan para sandera.
Lebih dari 37.100 orang telah terbunuh sejauh ini akibat serangan Israel di Jalur Gaza, menurut otoritas setempat. Sebanyak 120 sandera diyakini masih ditahan oleh Hamas di Gaza, dan sekitar sepertiga dari mereka diyakini tewas. [ran]