(IslamToday ID) – Ukraina kembali menolak proposal perdamaian yang diajukan Presiden Rusia Vladimir Putin. Penolakan ini bukan kali pertama dilakukan oleh Kiev, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova pada Jumat (14/6/2024).
“Apakah (proposal tersebut) telah diterjemahkan ke dalam bahasa Ukraina? Bankovaya (sebuah jalan di Kiev yang menjadi lokasi kantor kepresidenan) telah membawa Ukraina dan Ukraina ke titik ekstrem. Dengan pernyataan seperti itu, mereka ingin merampas hak warga Ukraina. peluang nyata bagi perdamaian,” kata Zakharova yang dikutip dari Sputnik, Sabtu (15/6/2024).
Diberitakan sebelumnya, Putin mengatakan Rusia akan segera menghentikan operasi tempur jika Ukraina membatalkan niatnya untuk bergabung dengan NATO.
“Segera setelah Ukraina mulai menarik pasukan dari Donbas dan Novorossiya (di wilayah tersebut) dan berjanji untuk tidak bergabung dengan NATO, Federasi Rusia akan menghentikan tembakan dan siap untuk bernegosiasi. Saya kira hal itu tidak akan memakan waktu lama,” kata Putin.
Putin juga meminta Ukraina untuk menarik pasukannya dari wilayah Donetsk, Luhansk, Kherson, dan Zaporizhzhia – empat wilayah timur negara itu yang menurut Rusia dianeksasi pada t2022 yang menjadi tindakan yang tidak diakui oleh komunitas internasional.
Presiden tersebut juga mengisyaratkan bahwa dia tidak menganggap Volodymyr Zelenskyy sebagai presiden sah Ukraina setelah masa jabatannya berakhir pada 20 Mei dan mengidentifikasi parlemen negara tersebut, Verkhovna Rada, sebagai satu-satunya otoritas yang sah.
Pengumuman Putin disampaikan sehari setelah negara-negara G7 mengumumkan paket pinjaman baru senilai 50 miliar dolar AS (Rp812,77 triliun) untuk Ukraina. [ran]