(IslamTOday ID) – Israel membalas serangan roket Hizbullah dengan membombardir Lebanon selatan pada Jumat (14/6/2024) waktu setempat. Militer Israel mengatakan artileri mereka menyerang lokasi peluncuran yang dioperasikan oleh milisi Hizbullah yang didukung Iran di Lebanon selatan.
Jet Israel juga menghantam infrastruktur Hizbullah di wilayah Odaisseh dan Kfarkela.
Di hari yang sama, militer Israel mengatakan jet tempur dan sistem anti-pesawat miliknya telah mencegat 11 dari 16 drone yang diluncurkan oleh Hizbullah terhadap Israel dalam 72 jam terakhir.
“Angkatan Udara Israel terus beroperasi setiap saat untuk menggagalkan kegiatan teroris dan melindungi langit Israel dari ancaman apa pun,” kata perwakilan Israel dalam sebuah pernyataan.
Tindakan Israel merupakan balasan. Sebelumnya, puluhan rudal diluncurkan ke arah Israel utara selama beberapa hari. Sirene peringatan berbunyi di daerah perbatasan Israel utara pada pagi hari, ketika 35 rudal ditembakkan dari Lebanon selatan ke daerah sekitar kota perbatasan Kiryat Shmona.
Serangan tersebut menyebabkan banyak bangunan dan mobil rusak. Selain itu, kebakaran hutan pun terjadi di beberapa lokasi akibat puing-puing yang berjatuhan di tengah gelombang panas.
Kondisi semakin memanas usai serangan Israel menewaskan seorang komandan senior milisi Hizbullah yang didukung Iran di Lebanon selatan pada hari Selasa (11/6/2024) lalu. Akibatnya, Hizbullah membombardir Israel utara dan melancarkan serangan bertubi-tubi.
Puluhan ribu warga telah dievakuasi dari rumah mereka di kedua sisi perbatasan, sehingga menciptakan tekanan yang makin besar untuk menyelesaikan pertikaian tersebut. Namun, upaya diplomatik sejauh ini tidak membuahkan hasil.
Militer Israel dan pasukan Hizbullah sudah saling serang di perbatasan Lebanon selatan sejak dimulainya invasi Israel ke Gaza pada Oktober 2023.
Serangan Israel telah menewaskan lebih dari 300 pejuang Hizbullah di Lebanon. Jumlah itu lebih banyak dibandingkan tahun 2006, ketika kedua pihak terakhir kali berperang besar, menurut penghitungan Reuters, dikutip Sabtu (15/6/2024).
Sementara itu, serangan dari Hizbullah telah menewaskan 18 tentara Israel dan 10 warga sipil, menurut keterangan Israel.
Ketegangan keduanya dipicu oleh tindakan genosida yang dilakukan Israel di Gaza, menyebabkan ketegangan melanda di kawasan Timur Tengah. [ran]