(IslamToday ID) – AS telah mengindikasikan bahwa pihaknya terbuka untuk mendukung serangan Israel terhadap Hizbullah di Lebanon, di tengah meningkatnya rasa frustrasi karena kelompok tersebut terus mengaitkan gencatan senjata Israel dengan gencatan senjata yang lebih luas di Gaza.
“Dalam pertemuannya di Beirut pada hari Selasa, utusan AS Amos Hochstein menyampaikan peringatan “blak-blakan” kepada para pejabat Lebanon bahwa Israel sedang bersiap untuk melancarkan serangan terbatas terhadap Hizbullah dan akan mendapat dukungan AS jika solusi diplomatik tidak ditemukan,” kata seorang pejabat senior Arab yang dikutip dari Middle East Eye, Kamis (20/6/2024).
Hochstein mengatakan kepada para pejabat Lebanon bahwa Israel mengantisipasi pertempuran sengit selama lima minggu lagi di Gaza, setelah itu mereka akan menghentikan serangan utamanya di wilayah kantong tersebut. Namun, mereka akan terus menargetkan pejabat senior Hamas dan melakukan serangan untuk memulihkan sandera, lanjutnya.
“Hochstein juga mengatakan bahwa jeda pertempuran di Gaza memberikan Hizbullah dan Israel kesempatan untuk mengakhiri konflik mereka dan memulai negosiasi, dengan atau tanpa perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hamas,” kata pejabat Arab yang berbicara kepada MEE tanpa menyebut nama.
Hochstein memperingatkan para pejabat Lebanon, sebagai antisipasi bahwa pesan tersebut akan disampaikan kepada Hizbullah, bahwa AS akan mendukung sekutunya sepenuhnya jika pertempuran tidak berhenti dalam lima minggu ke depan.
“AS akan mendukung Israel dan tidak mengutuk mereka secara terbuka jika mereka melancarkan serangan terhadap Hizbullah,” Hochstein memperingatkan para pejabat Lebanon, menurut pejabat Arab tersebut.
Militer Israel sendiri mengatakan pada Selasa malam bahwa mereka telah menyetujui rencana serangan di Lebanon. Di hari yang sama, Israel melancarkan serangan terhadap regu peluncur drone Hizbullah, kata militer Israel.
Sebagai informasi, Hochstein bertemu dengan Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati dan Ketua Parlemen Nabih Berri pada hari Selasa, keduanya telah digunakan AS sebagai perantara dengan Hizbullah, kelompok yang didukung Iran yang oleh AS ditetapkan sebagai organisasi teroris. [ran]