(IslamToday ID) – Washington mengumumkan bahwa diplomat utamanya untuk Asia Timur, Daniel Kritenbrink, akan mengunjungi Vietnam pada hari Jumat dan Sabtu (21-22/6/2024) untuk menekankan komitmen Washington dalam bekerja sama dengan Hanoi guna memastikan kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.
Hal itu dilakukan tak lama usai Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan kunjungan perdananya ke Vietnam.
Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby ditanyai dalam pengarahan rutin apakah AS yakin Putin akan mencari dukungan untuk perang Ukraina dari Vietnam dan mengatakan Washington berharap Hanoi akan terus mematuhi prinsip-prinsip PBB mengenai penghormatan terhadap integritas teritorial, seperti dikutip dari CNA, Jumat (21/6/2024).
Kirby menekankan peningkatan hubungan AS dengan Vietnam tahun lalu, dan menambahkan, “Kami akan tetap fokus untuk terus memperdalam, memperluas, dan meningkatkannya demi keuntungan bersama bagi satu sama lain dan bagi kawasan.”
Terpisah, pada Kamis (20/6/2024) Menteri Keuangan AS, Janet Yellen, tidak menjawab ketika ditanya apakah hubungan dekat Vietnam dengan Moskow akan mempengaruhi keputusan Departemen Perdagangan AS yang akan datang.
Yellen mengatakan tarif Biden terhadap Tiongkok bersifat strategis, sedangkan tarif Trump akan menaikkan biaya
Dia mengatakan Washington memandang Vietnam sebagai mitra dalam upaya mendiversifikasi rantai pasokan dan mengurangi ketergantungan pada Tiongkok.
Ia menambahkan bahwa peningkatan kemitraan ini tidak mengharuskan Vietnam untuk memutuskan hubungan dengan Rusia atau Tiongkok dan bahwa Hanoi mempunyai kebijakan untuk bekerja sama dengan banyak negara.
Sebagai informasi, kunjungan dua negara Putin ke Asia dipandang sebagai bentuk pembangkangan terhadap negara-negara Barat, dan kedatangan Putin di Vietnam mendapat kecaman tajam dari Washington.
Dengan mengatakan bahwa pemimpin Rusia tersebut tidak seharusnya diberikan kesempatan untuk membela perang di Ukraina. [ran]