(IslamToday ID) – Gerakan Palestina Hamas berikukuh bahwa Rusia harus menjadi salah satu penjamin gencatan senjata di Jalur Gaza.
“Kami masih bersikeras bahwa Rusia harus menjadi penjamin perjanjian gencatan senjata tersebut, karena jelas Amerika Serikat berada di pihak Israel. Posisi Rusia lebih adil, lebih dapat diterima oleh semua pihak, dan siap untuk bertindak ke arah ini. Kami ingin mengakhiri hegemoni Amerika Serikat dan pengaruh sepihaknya terhadap masalah Palestina,” kata wakil kepala biro politik Hamas Musa Abu Marzouk seperti dikutip dari Sputnik, Selasa (25/6/2024).
Marzouk mengaku hingga kini tidak ada kemajuan dalam negosiasi perjanjian gencatan senjata di Jalur Gaza, dan gerakan Palestina Hamas belum menerima tanggapan terhadap amandemen teks dokumen tersebut.
“Upaya teman-teman kami di Qatar terus berlanjut, mereka berusaha untuk menghentikan proses tersebut, namun tidak ada kemajuan. Kami telah membuat beberapa perubahan yang belum disetujui oleh Israel. Oleh karena itu, perubahan tersebut tetap tidak terjawab,” ujarnya.
Meski demikian Hamas tidak meminta bantuan militer dari Rusia, tambah wakil kepala biro politik Hamas itu.
“Tidak, kami tidak meminta bantuan militer. Perang sedang terjadi di Gaza, Gaza memproduksi senjatanya sendiri untuk pertempuran jarak dekat, dan, sejauh ini, kami yakin bahwa kami dapat menangani sendiri pertempuran semacam ini,” sebutnya.
Terpisah, Israel tetap berkomitmen pada proposal gencatan senjata di Jalur Gaza, yang diumumkan oleh Presiden AS Joe Biden, tetapi tidak akan menghentikan perang sampai mereka melenyapkan gerakan radikal Palestina Hamas dan mengembalikan semua sandera, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada hari Senin.
” Saya menjanjikan tiga hal. Pertama-tama, kami tidak akan mengakhiri perang sampai kami mengembalikan 120 orang yang diculik, baik hidup maupun mati. Kami berkomitmen terhadap usulan Israel, yang disambut baik oleh Presiden Biden. Posisi kami tidak berubah,” kata Netanyahu dalam pidatonya di depan anggota parlemen.
Israel juga tidak akan menghentikan perang sampai mereka melenyapkan Hamas dan mengembalikan penduduk wilayah selatan dan utara dengan selamat ke rumah mereka.
“Ketiga, dengan cara apa pun dan dengan cara apa pun, kami akan mencegah niat Iran untuk menghancurkan kami,” tutupnya. [ran]