(IslamToday ID) – Pasukan Israel mundur dari kota Jenin di Tepi Barat yang diduduki pada malam hari tanggal 26 Juni menyusul serangan bom mematikan oleh Brigade Quds dari gerakan Jihad Islam Palestina (PIJ).
Seorang kapten Israel tewas dan 16 tentara terluka dalam serangan itu. Sementara helikopter terlihat mengevakuasi tentara yang terluka dari daerah tersebut saat pasukan Israel menarik diri dari kota tersebut.
Menutur laporan The Cradle, sebuah IED yang ditanam setidaknya satu setengah meter di dalam tanah, diledakkan oleh para pejuang di pengangkut pasukan Namer APC yang melewatinya, merusak kendaraan dan melukai beberapa tentara, menurut tentara Israel.
Tak berhenti di situ, IED yang kedua pun meledak saat akan menolong korban ledakan sebelumnya. Insiden kedua ini menewaskan Kapten Angkatan Darat Israel Alon Sacgiu dan melukai timnya. Sacgiu bertugas sebagai komandan unit penembak jitu Batalyon Haruv Brigade Kfir.
Brigade Quds dari gerakan Jihad Islam Palestina (PIJ) Jenin mengaku bertanggung jawab atas serangan itu dalam sebuah pernyataan.
“Mujahidin kami di Brigade Jenin meledakkan sejumlah alat peledak yang telah disiapkan sebelumnya pada kendaraan pendudukan yang menyerbu kota Jenin dan kampnya, menyebabkan korban langsung,” kata Brigade Jenin seperti dikutip dari The Cradle, Jumat (28/6/2026).
Diketahui, bentrokan bermula dari Pasukan Israel menyerbu kota Jenin pada tanggal 26 Juni dan merusak infrastruktur.
Buldoser pendudukan melakukan penghancuran besar-besaran terhadap infrastruktur di Jalan Nazareth dan di dalam kamp Jenin.
Konfrontasi dengan kekerasan pun terjadi di beberapa wilayah kota, dan di pinggiran kamp Jenin, ketika tentara menembakkan gas air mata ke halaman Rumah Sakit Pemerintah Jenin dan menembakkan peluru ke arah warga dan kendaraan mereka
Pasukan khusus Israel menyerbu sebuah apotek di dekat Rumah Sakit Pemerintah Jenin dan melakukan beberapa penangkapan. [ran]