(IslamToday ID) – UEA dan Mesir mengaku siap bergabung dengan pasukan keamanan Gaza pascaperang untuk mengelola urusan jalur tersebut setelah pertempuran berakhir.
Hal itu diungkapkan Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken saat melakukan perjalanan ke Qatar, Mesir, Israel, dan Yordania dua minggu lalu, kata para pejabat kepada media.
“(Blinken) memberi tahu lawan bicaranya bahwa AS telah membuat kemajuan dalam masalah ini, menerima dukungan dari Kairo dan Abu Dhabi untuk upaya tersebut. penciptaan kekuatan yang akan bekerja sama dengan petugas Palestina setempat,” ucap pejabat yang dikutip dari The Cradle, Jumat (28/6/2024).
Lebih lanjut mereka menyebut bahwa UEA dan Mesir memiliki syarat untuk terlibat dalam inisiatif tersebut. Ini termasuk tuntutan agar proyek tersebut dikaitkan dengan pembentukan jalan menuju negara Palestina.
UEA juga menuntut keterlibatan AS dalam pasukan keamanan Gaza pascaperang.
“Blinken menyampaikan kepada rekan-rekannya bahwa AS akan membantu membentuk dan melatih pasukan keamanan dan memastikan bahwa pasukan tersebut akan memiliki mandat sementara, sehingga pada akhirnya dapat digantikan oleh badan yang sepenuhnya Palestina,” kata pejabat lain yang dikutip dari sumber yang sama.
Sumber itu menambahkan bahwa tidak ada tentara AS yang akan berkontribusi pada pasukan tersebut.
Sementara Kairo menuntut penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza.
Sebagai informasi, dalam konferensi pers di ibu kota Qatar, Doha, awal bulan ini, Blinken mengatakan Washington akan mengungkap proposal untuk pengelolaan Gaza pascaperang dalam beberapa minggu mendatang, termasuk gagasan untuk mengelola administrasi, keamanan, dan rekonstruksi jalur tersebut.
“AS sedang mengerjakan tiga catatan konsep untuk masing-masing masalah tersebut, dan menambahkan bahwa Washington berharap Arab Saudi akan memimpin upaya rekonstruksi,” kata para pejabat yang dikutip oleh Times of Israel.
“Blinken secara pribadi mengatakan kepada rekan-rekannya bahwa tujuannya adalah untuk membentuk pemerintahan transisi di Gaza, yang akan bekerja sama dengan negara-negara di kawasan tersebut,” tambah mereka. [ran]