(IslamToday ID) – Debat pertama menuju pemilihan umum AS antara Presiden Joe Biden dan Donald Trump telah berlangsung. Banyak pihak menilai bahwa Trump lebih unggul dalam debat perdana ini. Dalam debat yang berlangsung tanpa penonton itu keduanya tidak hanya saling serang kebijakan tetapi juga bertukar hinaan pribadi.
Menurut laporan TRT World, Jumat (28/6/2024) Joe Biden tampil goyah dan tersendat-sendat. Sementara pesaingnya, Trump, dari Partai Republik menghujaninya dengan serangkaian serangan. keduanya saling bertukar sindiran tentang aborsi, imigrasi, perang di Ukraina dan Gaza, cara mereka menangani ekonomi, dan bahkan permainan golf.
“Biden yang terdengar serak beberapa kali tersandung kata-katanya selama setengah jam pertama debat, namun ia menemukan pijakannya di tengah jalan ketika ia menyerang Trump atas hukumannya karena menutupi pembayaran uang tutup mulut kepada bintang dewasa Stormy Daniels, dan memanggilnya seorang penjahat,” tulis laporan itu.
Sebagai tanggapan, Trump mengungkit hukuman baru-baru ini yang dijatuhkan kepada putra Biden, Hunter, karena berbohong tentang penggunaan narkoba untuk membeli senjata.
Beberapa saat kemudian, Biden mencatat bahwa hampir semua mantan anggota kabinet Trump, termasuk mantan Wakil Presiden Mike Pence, belum mendukung kampanyenya.
“Mereka mengenalnya dengan baik, mereka pernah bertugas bersamanya,” kata Biden.
“Mengapa mereka tidak mendukungnya?”
Sementara itu, Trump melontarkan serangkaian kritik, termasuk klaim bahwa para migran telah melakukan gelombang kejahatan, bahwa Demokrat mendukung pembunuhan bayi, dan bahwa ia memenangkan pemilu 2020.
Biden dan Trump, 78 tahun, sama-sama berada di bawah tekanan untuk menunjukkan kemampuan mereka untuk memangku jabatan. Biden dihantui pertanyaan tentang usia dan ketajamannya, sementara retorika Trump yang menghasut dan masalah hukum yang meluas masih menjadi kelemahannya.
Ditanya tentang serangan 6 Januari 2021 di Gedung Capitol AS oleh gerombolan pendukung Trump, mantan presiden itu menolak untuk menerima tanggung jawab apa pun dan mengklaim bahwa banyak dari mereka yang ditangkap tidak bersalah.
“Orang ini tidak memahami demokrasi Amerika,” ejek Biden sebagai tanggapannya.
Sebagai informasi, AS akan melakukan pemungutan suara pemilihan presiden pada 5 November mendatang. Terdapat dua kandidat, petahana Joe Biden mewakili Partai Demokrat dan Mantan Presiden AS Donald Trump yang mewakili Partai Republik. [ran]