(IslamToday ID) – Pengadilan Bolivia menjatuhkan hukuman enam bulan penahanan praperadilan kepada para pemimpin militer yang ditahan terkait upaya kudeta militer yang gagal. Mantan pimpinan militer tersebut divonis dengan tuduhan melakukan terorisme dan pemberontakan bersenjata.
“(Mantan Panglima Angkatan Darat Jenderal) Juan Jose Zuniga, (mantan komandan angkatan laut Wakil Laksamana) Juan Arnez dan (mantan Jenderal) Edison Irahola, yang dicurigai melakukan terorisme dan serangan bersenjata terhadap keamanan dan kedaulatan negara, dijatuhi hukuman enam bulan penahanan preventif di penjara Chonchocoro,” kata sumber yang dikutip dari Sputnik, Sabtu (29/6/2024).
Sebagai informasi, pada hari Rabu (26/6/2024) militer Bolivia yang dipimpin oleh Zuniga berkumpul di alun-alun ibu kota administratif Bolivia, La Paz. Mereka mencoba masuk ke istana presiden.
Presiden Bolivia Luis Arce, yang berada di istana pada saat itu, menyampaikan pidato nasionalnya, menggambarkan peristiwa tersebut sebagai upaya kudeta.
Setelah berhasil menggagalkan upaya kudeta, Arce langsung membentuk komando militer baru, dan meminta militer untuk meninggalkan alun-alun. Sementara Zuniga ditangkap pada hari berikutnya.
Akibat bentrokan antara militer dan warga La Paz di alun-alun, 14 orang terluka. Setelah kejadian tersebut, aparat penegak hukum menahan 21 orang yang terlibat dalam upaya kudeta.
Percobaan kudeta di Bolivia sendiri telah memicu beragam spekulasi. Salah satu spekulasi yang beredar di media sosial yakni keterlibatan Badan Intelijen AS (CIA) dalam operasi kudeta tersebut.
Seperti dilansir Newsweeek, ada beberapa pengamat yang berspekulasi bahwa upaya kudeta tersebut diam-diam didukung oleh CIA. Apakah itu terkait pasokan lithium yang sangat besar di Bolivia atau sebagai pembalasan atas kedekatannya dengan Rusia. Selain itu muncul spekulasi permusuhan Bolovia terhadap Israel.
“Ini adalah rencana kudeta kedua yang didukung CIA terhadap negara Bolivia dalam waktu kurang dari 5 tahun. Bolivia memiliki 21 juta ton cadangan litium—yang terbesar di planet ini. Bolivia juga memutuskan semua hubungan dengan Israel sebagai bentuk kecaman atas tindakan tersebut.” genosida di Gaza. Saya rasa tidak,” demikian salah satu penggung di X.
Postingan di X juga menyoroti perjalanan Arce baru-baru ini ke St Petersburg Rusia. Presiden Bolivia Arce pembicaraan antara Bolivia dan Rusia mengenai penelitian nuklir
“Jangan berpura-pura kita tidak tahu siapa yang bertanggung jawab atas kudeta hari ini, ini adalah pekerjaan CIA AS,” tulis postingan tersebut. [ran]