(IslamToday ID) – Kementerian Luar Negeri Korea Utara menuduh Jepang, Amerika Serikat, dan Korea Selatan (ROK) menciptakan NATO versi Asia. Tuduhan tersebut dilatarbelakangi oleh latihan militer trilateral yang diadakan di Laut China.
“AS kini mengklaim bahwa hubungan AS-Jepang-Korsel hanya bersifat kooperatif untuk memperkuat stabilitas dan keamanan regional dan tidak berarti NATO versi Asia, namun hal tersebut hanyalah retorika untuk menghindari kritik internasional terhadap pembentukan blok yang agresif,” kata kementerian Korea Utara, yang dikutip dari kantor berita pemerintah Korea Utara KCNA pada Senin (1/7/2024).
“Hal ini pada dasarnya mengingatkan pada prinsip pertahanan kolektif NATO,” tambah kementerian tersebut usai mengetahui bahwa di akhir KTT Camp David, AS, Jepang, dan Korea Selatan sepakat untuk segera menanggapi segala ancaman terhadap mereka.
Lebih lanjut, dalam keterangannya Kementerian Korea Utara juga menyebut bahwa ketiga negara tersebut sudah berbagi data ancaman rudal secara real time.
“Ketika NATO menggelar latihan militer gabungan tahunan di semua bidang termasuk darat, laut, udara, dan dunia maya, AS, Jepang, dan ROK memutuskan untuk menggelar latihan militer gabungan multi-domain tripartit secara berkala. Ini berarti hubungan AS-Jepang-ROK telah mengambil bentuk NATO versi Asia sepenuhnya.”
Kementerian menyebut apabila blok militer trilateral baru ini merupakan mekanisme perang dan agresi dan siap melakukan konfrontasi militer dengan negara lain atas perintah Washington, berbeda dengan AUKUS.
Sebagai informasi, Pada Sabtu latihan militer yang disebut Freedom Edge berlangsung selama tiga hari. Latihan itu melibatkan Jepang, AS, dan Korea Selatan dan berakhir di Laut Cina Timur. Menurut rencana latihan tersebut akan dilakukan setiap tahun. Keputusan itu dirancang pada pertemuan puncak tiga pihak di Camp David pada Agustus lalu untuk meningkatkan kerja sama militer di tengah ketegangan di Semenanjung Korea di tengah meningkatnya uji coba rudal balistik oleh Korea Utara. [ran]