(IslamToday ID) – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memerintahkan penyelidikan atas pembebasan direktur Rumah Sakit al-Shifa di Gaza.
Netanyahu mengatakan pembebasan Dr. Mohammad Abu Salmiya sebagai kesalahan serius dan kegagalan etika, menurut pernyataan kantor Netanyahu.
Mengutip TRT World, Selasa (2/7/2024), PM Israel mengatakan Abu Salmiya harus dipenjara dan menuduhnya bertanggung jawab atas penahanan serta pembunuhan tawanan Israel di Gaza.
Abu Salmiya dibebaskan pada 1 Juli bersama puluhan warga Palestina lainnya. Tak hanya Netanyahu, pejabat Israel lain pun mengaku kecewa terhadap pembebasan Salmiya.
“Prosedur penahanan tahanan keamanan dan pembebasan mereka berada di bawah kendali Shin Bet dan Dinas Penjara Israel, dan tidak tunduk pada persetujuan menteri pertahanan,” kata kantor Menteri Pertahanan Yoav Gallant pada hari Senin, yang menjauhkan diri dari keputusan pembebasan tahanan tersebut.
Shin Bet berada di bawah yurisdiksi kantor perdana menteri, sementara layanan penjara Israel dijalankan oleh Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir.
“Keputusan untuk membebaskan mereka menyusul diskusi di Pengadilan Tinggi mengenai petisi terhadap penahanan tahanan di fasilitas penahanan Sde Teiman,” kata kantor Benjamin Netanyahu, merujuk pada pusat penahanan Israel yang berjarak 18 mil dari perbatasan Gaza.
Abu Salmiya ditangkap pada 23 November bersama beberapa staf medis saat bepergian dari Gaza ke selatan daerah kantong itu menyusul serangan Israel di rumah sakit tersebut. [ran]