(IslamToday ID) – Perwakilan tetap Rusia untuk PBB mengkritik rencana gencatan senjata tiga fase yang didukung AS untuk Gaza. Kritikan tersebut dilayangkan karena tidak memberikan rincian pelaksanaanya.
“Menekankan bahwa gencatan senjata yang tegas, segera dan dapat diverifikasi harus dituntut oleh Dewan Keamanan terlebih dahulu, sedangkan usulan AS tidak secara jelas membahas masalah gencatan senjata,” ungkap perwakilan Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia yang dikutip dari TRT World, Selasa (2/7/2024).
Ia juga menyebut usulan dalam resolusi tersebut tidak jelas dan tidak memuat rincian yang diperlukan. Lantaran itu Rusia abstain, tidak ingin menandatangani resolusi yang implementasinya, tujuan, dan jangka waktunya tidak jelas.
“Kami tidak ingin memberikan dokumen kosong kepada rekan-rekan kami untuk berpura-pura melakukan implementasi, pada kenyataannya, menyabotase proses (gencatan senjata), yang kami lihat sedang terjadi,” katanya.
Lebih lanjut utusan Rusia mengatakan bahwa meskipun AS menjamin dukungannya terhadap keputusan tersebut, pernyataan Israel segera setelah keputusan itu diambil menunjukkan bahwa keputusan itu tidak benar.
“Sekarang mereka menyalahkan Hamas seolah-olah Israel telah setuju, padahal itu tidak benar. Permainan pingpong ini terus berlanjut, tetapi tidak terjadi apa-apa. Tidak ada yang terjadi dalam kenyataan,” tutupnya.
Sebagai informasi, Rusia mengambil alih jabatan presiden Dewan Keamanan pada bulan Juli dan memilih abstain dalam pemungutan suara
Mengenai proposal gencatan senjata yang diumumkan oleh Presiden AS Joe Biden pada 10 Juni. Dalam pemungutan suara itu, 14 suara mendukung dan Rusia abstain. [ran]