(IslamToday ID) – Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva berharap pihaknya bisa ikut andil dalam perundingan perdamaian Rusia dan Ukraina.
“Saya mengirim ajudan saya, Celso Amorim, ke Ukraina untuk berbicara dengan (Volodymyr) Zelensky dan ke Rusia untuk berbicara dengan (Presiden Vladimir) Putin, untuk melihat apakah ada terobosan yang akan memungkinkan dimulainya perundingan damai,” kata Lula yang dikutip dari Sputnik, Selasa (2/7/2024).
Presiden Brasil mengatakan bahwa negaranya tidak akan pernah menjadi bagian dari konflik Ukraina dan menegaskan kembali bahwa konflik tersebut dapat diakhiri di meja perundingan.
Sebelumnya, Presiden Brasil melakukan percakapan telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, di mana Lula menegaskan kembali posisi negaranya mengenai penyelesaian damai di Ukraina yang melibatkan kedua belah pihak yang berkonflik.
Lula menegaskan kembali dukungannya terhadap perundingan damai yang melibatkan kedua belah pihak yang berkonflik, menurut sebuah dokumen yang ditandatangani oleh penasihat presiden (Brasil) Celso Amorim dan (Menteri Luar Negeri Tiongkok) Wang Yi,” kata kantor Kepresidenan Brazil dalam sebuah pernyataan.
Meski Brasil adalah salah satu dari beberapa negara yang menghadiri pertemuan puncak perdamaian Ukraina di Swiss bulan lalu, acara yang tidak dihadiri Rusia.
Pada bulan Mei, Brasil dan Tiongkok mengeluarkan proposal bersama untuk perdamaian di Ukraina yang menyerukan konferensi perdamaian internasional yang diakui oleh Rusia dan Ukraina, dengan partisipasi yang setara dari semua pihak serta pembahasan yang adil terhadap semua rencana perdamaian. [ran]