(IslamToday ID) – Hamas mengaku telah mengirimkan ide baru kepada mediator Qatar untuk mengakhiri pembantaian Israel selama hampir sembilan bulan di Gaza yang terkepung.
“Kelompok perlawanan Hamas juga mengatakan bahwa pemimpinnya Ismail Haniyeh melakukan panggilan telepon dengan mediator Qatar dan Mesir serta pejabat Turki terkait gagasannya untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan Israel,” dikutip dari TRT World, Kamis (4/7/2024).
Sementara itu, seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri mengatakan kepada media bahwa Hamas telah menyampaikan tanggapan kepada Israel mengenai rencana gencatan senjata Gaza milik Biden.
Mereka mengatakan keberhasilan negosiasi ini bergantung pada kemampuan PM Benjamin Netanyahu untuk menggalang dukungan kabinetnya.
Di sisi lain, Israel mengonfirmasi bahwa pihaknya sedang melakukan mengevaluasi dan menunggu komentar Hamas mengenai kesepakatan pembebasan sandera di wilayah Palestina dan terus akan melakukan balasan.
Netanyahu dan sekutu sayap kanannya sejauh ini menolak menyetujui gencatan senjata penuh.
Gencatan senjata yang tak kunjung mencapai kesepakatan membuat Israel masih terus melancarkan serangan di Gaza.
Terbaru, Israel telah menyerang sebuah bangunan perumahan di Kota Gaza, menewaskan sedikitnya empat warga Palestina dan melukai delapan orang.
“Tim kami menyelamatkan empat orang martir dan delapan orang yang terluka setelah pesawat pendudukan Israel menyerang sebuah bangunan tempat tinggal,” ungkap pertahanan sipil Gaza yang dikutip dari sumber yang sama.
“Bangunan tempat tinggal enam lantai itu milik keluarga Saad di lingkungan al-Daraj di Kota Gaza,” tambah pertahanan sipil.
Perang Israel di Gaza yang kini memasuki hari ke-272 telah menewaskan sedikitnya 37.953 warga Palestina. 70 persen di antaranya wanita dan anak-anak serta melukai 87.266 orang, dengan lebih dari 10.000 diperkirakan terkubur di bawah reruntuhan rumah yang dibom, juga lebij dari 9.500 diculik oleh Tel Aviv. [ran]