(IslamToday ID) – Hizbullah melancarkan serangan pesawat tak berawak dan roket terbesarnya ke Israel dan bersumpah untuk menanggapi serangan Tel Aviv dengan peningkatan intensitas menyusul serangan udara di pinggiran Tyre di Lebanon selatan yang menewaskan seorang komandan lapangan senior di kelompok tersebut.
Dalam sebuah pernyataan, Hizbullah mengaku berduka atas meninggalnya Mohammad Nehmeh Nasser, yang dikenal sebagai Haji Abu Nehmeh, yang berasal dari kota Haddatha di Lebanon selatan.
“Nasser memiliki pangkat dan kedudukan yang sama dalam kelompok itu dengan Taleb Abdallah, yang dibunuh Israel pada bulan Juni,” kata sumber keamanan yang dikutip dari Middle East Eye (MEE), Kamis (4/7/2024).
Abdallah sendiri adalah komandan Hizbullah berpangkat tertinggi yang terbunuh sejak bentrokan perbatasan yang hampir terjadi setiap hari antara kelompok itu dan Israel pada tanggal 8 Oktober.
Nasser dilaporkan bertanggung jawab atas sebagian operasi Hizbullah di sepanjang perbatasan dengan Israel. Ia memimpin Unit Aziz, salah satu dari tiga divisi regional di Lebanon selatan.
Diketahui, beberapa minggu terakhir telah terjadi peningkatan retorika dari Hizbullah dan Israel karena ketegangan di perbatasan meningkat dan pembicaraan gencatan senjata di Gaza terus gagal.
Dalam wawancara baru-baru ini dengan Associated Press, wakil pemimpin Hizbullah, Naim Kassem, mengatakan bahwa hanya gencatan senjata penuh di Gaza yang akan menyebabkan kelompok itu menghentikan permusuhan dengan Israel tanpa diskusi apa pun.
Sementara, Menteri Pertahanan Yoav Gallant mengatakan bahwa meskipun negaranya lebih menyukai solusi diplomatik, negaranya siap mengambil tindakan apa pun yang diperlukan terhadap kelompok Lebanon.
“Kami menyerang Hizbullah dengan sangat keras setiap hari, dan kami juga akan mencapai kondisi kesiapan penuh untuk mengambil tindakan apa pun yang diperlukan di Lebanon atau mencapai kesepakatan dari posisi yang kuat. Kami lebih suka kesepakatan. Namun jika kenyataan memaksa kami, kami akan tahu cara melawan,” kata dia dalam sebuah pernyataan.
Sejak 7 Oktober 2023, Israel telah menewaskan lebih dari 450 orang di Lebanon. Mayoritas korban tewas adalah pejuang, tetapi puluhan warga sipil juga tewas. Sementara pihak Israel, 16 tentara dan 11 warga sipil tewas. [ran]