(IslamToday ID) – Hamas mengatakan pihaknya telah merekrut ribuan pejuang baru dan meningkatkan kemampuan militernya di tengah serangan mematikan Israel di daerah kantong tersebut.
“Kami berhasil merekrut ribuan pejuang baru selama perang, merehabilitasi kemampuan penting, menyiapkan penyergapan, memproduksi bahan peledak dan peluru, serta mendaur ulang sisa-sisa musuh Israel,” kata Abu Ubaida, juru bicara Brigade Qassam, sayap bersenjata kelompok tersebut, dalam rekaman pidato pada hari Minggu yang dikutip dari TRT World pada Senin (8/7/2024).
“24 brigade kami, bersama dengan faksi-faksi perlawanan, bertempur selama sembilan bulan, dari Beit Hanoun paling utara hingga Rafah paling selatan,” tambahnya.
Juru bicara itu juga menyebut bila Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tengah berusaha menutupi kegagalannya mencapai kemenangan total di Gaza.
“Telah menjadi jelas bagi Anda dan seluruh dunia bahwa kemenangan mutlak Netanyahu yang seharusnya merupakan kemenangannya dalam menyingkirkan para penentangnya dan mempertahankan kekuasaan dengan mengorbankan putra-putra Anda,” tambahnya dalam sebuah pesan kepada publik Israel dan keluarga para prajurit.
Mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, Israel telah menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutalnya yang berkelanjutan di Gaza sejak serangan 7 Oktober 2023 oleh kelompok Palestina Hamas.
Lebih dari 38.150 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan lebih dari 87.800 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Sembilan bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur di tengah blokade yang melumpuhkan terhadap makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang putusan terakhirnya memerintahkan Israel untuk segera menghentikan operasi militernya di kota selatan Rafah, tempat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum kota itu diinvasi pada tanggal 6 Mei. [ran]