(IslamToday ID) – Gerakan Palestina Hamas menolak persyaratan baru Israel untuk gencatan senjata di Jalur Gaza.
Sebelumnya, media melaporkan bahwa Israel tengah mengupayakan perubahan pada rencana gencatan senjata Gaza, yang akan mempersulit kesepakatan akhir dengan Hamas.
Israel dilaporkan menuntut agar warga Palestina yang mengungsi diperiksa ketika kembali ke Jalur Gaza utara setelah gencatan senjata dimulai.
“Kami masih berpegang pada usulan gencatan senjata di Gaza yang kami sampaikan kepada para mediator tiga minggu lalu, tetapi (Perdana Menteri Israel Benjamin) Netanyahu telah mengajukan persyaratan tambahan yang tidak diterima Hamas dan faksi-faksi Palestina,” kata juru bicara Hamas di Lebanon Walid Kilani yang dikutip dari Sputnik, Sabtu (27/7/2024).
Pada bulan Mei, Presiden AS Joe Biden mengumumkan rencana kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza dan pertukaran sandera.
Tahap pertama kesepakatan tersebut diharapkan mencakup gencatan senjata selama enam minggu di daerah kantong itu dengan imbalan pembebasan sekitar 40 sandera Israel yang masih hidup dan yang sudah meninggal.
Meskipun telah dilakukan beberapa putaran perundingan, otoritas Israel berulang kali mengatakan bahwa Israel berusaha melanjutkan permusuhan sampai semua tujuannya tercapai, yang utamanya, selain pembebasan semua sandera, adalah penghapusan total gerakan Hamas. [ran]