(IslamToday ID) – NATO telah mengubah sisi timurnya dari tidak memiliki pasukan siap tempur pada tahun 2014 menjadi puluhan ribu sekarang, kata Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pada Kamis (19/9/2024)
“Selama sepuluh tahun ini [sejak 2014 saat ia menjabat], kami telah mengalami transformasi terbesar dalam satu generasi. Kami telah memperkuat pertahanan kami, dari nol menjadi puluhan ribu tentara NATO yang siap tempur di sayap timur kami , dari ribuan menjadi setengah juta tentara dengan kesiapan tinggi dan dari 3 menjadi 23 sekutu yang menghabiskan setidaknya 2 persen dari PDB untuk pertahanan,” kata Stoltenberg seperti dikutip dari Sputnik, Jumat (20/9/2024).
Dalam beberapa tahun terakhir, Rusia telah menyaksikan aktivitas NATO yang belum pernah terjadi sebelumnya di dekat perbatasan barat wilayahnya.
Moskow telah berulang kali menyatakan kekhawatirannya tentang peningkatan kekuatan blok tersebut di Eropa terutama karena blok tersebut mendukung rezim Kiev di tengah serangannya terhadap Donbass.
Sejak dimulainya operasi militer khusus Rusia, negara-negara NATO telah memasok Ukraina dengan peralatan militer.
Moskow telah berulang kali menekankan bahwa senjata Barat apa pun di Ukraina akan menjadi target sah serangan Rusia.
Dalam wawancara dengan wartawan AS Tucker Carlson pada awal Februari, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa Moskow tidak berniat menyerang negara NATO mana pun. Putin menambahkan bahwa negara NATO mencoba mengintimidasi penduduk mereka sendiri dengan ancaman Rusia yang imajiner. [ran]