(IslamToday ID) – Bulgaria mengatakan akan membuka penyelidikan terhadap perusahaan yang berpusat di Sofia yang dilaporkan terkait dengan penjualan ribuan pager yang dikemas dengan bahan peledak oleh agen intelijen Israel dan diledakkan di seluruh Lebanon pada Selasa (17/9/2024).
Laporan awal yang dikutip dari The Cradle, Jumat (20/9/2024) menyebutkan Norta Global Ltd. terlibat dalam penjualan pager ke gerakan perlawanan Lebanon, Hizbullah, dengan perusahaan cangkang BAC Consulting yang berkantor pusat di Hungaria bertindak sebagai perantara.
“BAC Consulting Kft terlibat dalam transaksi tersebut sebagai perantara sederhana. Sedemikian rupa sehingga perusahaan itu sendiri tidak benar-benar melakukan aktivitas apa pun, tidak memiliki kantor, dan hanya dilaporkan kepada penyedia rumah,” kantor berita Hungaria Telex melaporkan pada Rabu (18/9/2024).
Dimiliki oleh warga negara Norwegia Rinson Jose, Norta Global didirikan pada bulan April 2022 dan berlokasi di alamat tempat tinggal di ibu kota Bulgaria.
Seperti mitranya di Hongaria, Norta Global terdaftar pada penyedia layanan kantor pusat yang menaungi 196 perusahaan lainnya.
Badan keamanan negara Bulgaria, DANS, mengumumkan pada Kamis (19/9/2024) bahwa pihaknya bekerja sama dengan kementerian dalam negeri untuk menyelidiki peran sebuah perusahaan tak disebutkan namanya yang terdaftar di Bulgaria dalam serangan teror yang mengguncang Lebanon minggu ini.
“Lebih jauh lagi, badan keamanan negara Bulgaria menyatakan pihaknya tidak mendeteksi adanya pengiriman pager di wilayah Bulgaria,” kata laporan itu.
Menurut pejabat intelijen yang berbicara dengan New York Times (NYT), serangan yang menewaskan puluhan orang dan melukai ribuan orang di Lebanon itu merupakan hasil dari operasi Israel yang rumit dan sudah direncanakan sejak lama.
“BAC Consulting dilaporkan bertindak sebagai kedok untuk memproduksi ribuan pager atas nama perusahaan Taiwan Gold Apollo yang diakuisisi oleh gerakan perlawanan Lebanon, Hizbullah, awal tahun ini. Setidaknya ada dua perusahaan cangkang lain yang dibuat untuk menutupi identitas asli orang-orang yang membuat pager tersebut, perwira intelijen Israel,” demikian pernyataan laporan tersebut. [ran]