(IslamToday ID) – Pasukan Pertahanan Israel (IDF) melakukan serangan udara tepat sasaran terhadap markas besar gerakan Syiah Lebanon Hizbullah di Beirut, yang terletak di bawah bangunan tempat tinggal di pusat lingkungan Dahiyeh.
“IDF baru saja melakukan serangan tepat sasaran terhadap markas besar organisasi teroris Hizbullah. Markas besar tersebut sengaja dibangun di bawah bangunan perumahan di pusat lingkungan Dahiyeh di Beirut,” kata juru bicara Pasukan Pertahanan Israel Daniel Hagari pada hari Jumat (27/9/2024).
Namun, media menyebut serangan tersebut gagal menargetkan pimpinan Hizbullah Hassan Nasrallah.
“Tentara Israel berupaya melenyapkan pemimpin gerakan Syiah Lebanon, Hizbullah, Hassan Nasrallah, dengan menyerang Beirut, tetapi upaya mereka gagal,” laporan penyiar Al Arabiya di hari yang sama.
“IDF menyerang markas besar Hizbullah setelah intelijen mengonfirmasi bahwa Hassan Nasrallah hadir di sana, tetapi nasibnya masih belum jelas,” lapor Saluran 13 Israel.
Sementara itu, kantor berita Iran Tasnim, mengutip sumber keamanan melaporkan bahwa Hassan Nasrallah berada di lokasi yang aman, dan informasi yang disebarkan oleh media Israel tidak akurat.
Dalam beberapa jam setelah serangan awal, Hagari kembali mengumumkan bahwa serangan udara tambahan sedang dilakukan untuk menargetkan tiga bangunan yang menyediakan perlindungan bagi aset strategis milik Hizbullah di kota berpenduduk padat tersebut.
“Sebagai bagian dari operasi udara besar-besaran untuk melemahkan infrastruktur dan kemampuan teroris Hizbullah, kami tengah bersiap untuk melancarkan serangan terhadap aset-aset strategis yang disembunyikan Hizbullah di bawah tanah di bawah tiga bangunan di jantung Dahieh di Beirut,” kata Hagari.
Sekitar 10 ledakan dahsyat terdengar di Beirut sebagai bagian dari operasi pertama, dengan asap terlihat di pinggiran selatan kota, seorang koresponden Sputnik melaporkan.
Alarm mobil berbunyi di pusat ibu kota Lebanon karena kekuatan ledakan, sementara kepanikan melanda orang-orang di jalan, koresponden tersebut menambahkan.
Angka terbaru dari Pusat Tanggap Darurat Kementerian Kesehatan Lebanon merinci bahwa enam orang tewas dan 91 lainnya cedera akibat serangan udara Israel di pinggiran selatan Beirut.
Angka tersebut diperkirakan akan meningkat seiring diumumkannya serangan tambahan oleh Hagari.
Setidaknya enam bangunan runtuh akibat serangan udara Israel di pinggiran selatan Beirut, penyiar Al Arabiya melaporkan pada hari Jumat.
Serangan Israel terhadap pinggiran selatan Beirut pada hari Jumat adalah serangan terkuat terhadap kota itu dalam hampir satu tahun konflik antara Israel dan kelompok Syiah Lebanon, Hizbullah, Reuters melaporkan, mengutip sumber.
Sebelumnya sumber Sputnik mengatakan serangkaian tujuh ledakan baru terdengar dari sisi pinggiran selatan Beirut.
“Serangkaian ledakan terdengar akibat serangan udara Israel di lingkungan Beirut.
Setelah itu, suara tujuh ledakan dahsyat terdengar, termasuk dari pusat kota Beirut.”
Diketahui, Israel memulai operasi pengeboman besar-besaran dengan nama sandi Northern Arrows, di wilayah selatan dan timur Lebanon pada hari Senin.
Kementerian Kesehatan Lebanon menyebutkan jumlah korban tewas lebih dari 1.500 orang. Hizbullah membalas dengan menembakkan puluhan roket ke wilayah Israel utara.
Eskalasi ini didahului oleh serangkaian ledakan pager dan walkie-talkie yang mengguncang Lebanon dari tanggal 17-18 September, menewaskan lebih dari 40 orang dan melukai hampir 3.500 lainnya. [ran]