(IslamToday ID) – Wakil Presiden Argentina Victoria Villarruel mengecam perjanjian yang baru-baru ini dicapai negaranya dengan Inggris mengenai Kepulauan Falkland, yang juga dikenal sebagai Malvinas.
Dia mengatakan perjanjian tersebut bertentangan dengan kepentingan Argentina.
“Pengaturan yang diusulkan bersama dengan Inggris bertentangan dengan kepentingan bangsa kita. Apakah kita dipermainkan? Mereka mendapatkan keuntungan materi sementara kita ditawari remah-remah dalam bentuk penghiburan emosional,” tulis Villarruel di X pada Jumat malam yang dikutip dari Sputnik, Sabtu (28/9/2024).
Kepulauan Falkland, atau Malvinas, masih menjadi subyek pertikaian yang sudah berlangsung lama antara Argentina dan Inggris. Pada tahun 1982, perang meletus antara kedua negara. Perang itu berlangsung selama beberapa minggu dan berakhir dengan kekalahan negara Amerika Latin tersebut.
Awal minggu ini, Menteri Luar Negeri Argentina Diana Mondino dan Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy bertemu di New York dan sepakat untuk mengatur perjalanan bagi keluarga prajurit yang tewas dalam Perang Falklands ke kepulauan tersebut untuk mengunjungi makam mereka serta mengambil langkah-langkah khusus untuk melestarikan perikanan di kepulauan tersebut, meningkatkan jaringan transportasi, termasuk dengan memulihkan penerbangan mingguan dari kota Sao Paulo di Brazil ke Falklands.
Pada bulan Maret 2013, kepulauan tersebut mengadakan referendum mengenai status wilayah tersebut, dengan 99,8 persen penduduk memilih untuk tetap menjadi wilayah seberang laut Inggris. Argentina belum mengakui hasil pemungutan suara tersebut. Ketegangan atas wilayah tersebut meningkat pada tahun 2015 setelah perusahaan minyak Inggris menemukan endapan minyak dan gas baru di dekat kepulauan tersebut. [ran]