(IslamToday ID) – Para pengunjuk rasa menggeledah kantor penyiaran Saudi MBC di Baghdad pada Sabtu (19/10/2024) dini hari setelah saluran tersebut menyiarkan laporan yang menyebut komandan perlawanan, termasuk Yahya Sinwar dan Qassem Soleimani, sebagai teroris.
Laporan The National yang dikutip dari The Cradle, Senin (21/10/2024) seorang petugas keamanan anonim dari Kementerian Dalam Negeri mengatakan lebih dari 400 orang memasuki kantor saluran tersebut di lingkungan Al-Jamia setelah tengah malam.
“Mereka menyalakan api di halaman dan kemudian membobol gedung serta merusak peralatan dan perabotan.”
Sebagai informasi, setelah pemimpin Hamas Yahya Sinwar dibunuh oleh pasukan Israel di Gaza pada hari Rabu, MBC menyiarkan laporan berjudul ‘Milenium pembebasan dari teroris.’
Laporan tersebut membahas dugaan masalah terorisme di kawasan tersebut, dan menyebut Sinwar sebagai teroris terbaru yang terbunuh.
Laporan itu juga menggambarkan komandan Iran yang dihormati Qassem Suleimani, yang dibunuh oleh militer AS di Baghdad pada tahun 2020, sebagai simbol terorisme.
Laporan itu juga menyebutkan Abu Mahdi al-Muhandis, yang terbunuh bersama Suleimani, dan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, yang dibunuh oleh Israel bulan lalu.
Gerakan Hamas Palestina mengecam MBC atas laporan provokatif terhadap gerakan tersebut dan para pemimpinnya, dan menyebutnya sebagai kejatuhan dan kemunduran profesional.
Video daring menunjukkan para pengunjuk rasa mengibarkan bendera Pasukan Mobilisasi Populer (PMU) dan Kataeb Hezbollah, salah satu faksi paling menonjol dalam Perlawanan Islam di Irak (IRI).
Para pengunjuk rasa berteriak, “Tidak, tidak untuk Amerika” dan “Tidak, tidak untuk Israel.”
IRI terdiri dari beberapa faksi bersenjata yang mendapat dukungan dari Iran. Faksi-faksi perlawanan telah berpartisipasi bersama Hizbullah di Lebanon, Hamas di Gaza, dan Iran dalam perang melawan Israel, yang melakukan genosida terhadap warga Palestina.
Faksi-faksi IRI telah meluncurkan rudal dan pesawat tak berawak ke sasaran-sasaran Israel, juga ke pasukan AS yang menduduki Suriah timur laut dan ditempatkan di pangkalan-pangkalan di Irak, dalam upaya untuk mengusir mereka dari kedua negara. [ran]