(IslamToday ID) – Seorang pemimpin pemukim ilegal Israel menyatakan dalam sebuah konferensi di perbatasan Israel dengan Gaza bahwa warga Palestina akan “menghilang” dari wilayah tersebut, dan ribuan orang siap untuk pindah ke sana “dari utara ke selatan.”
Pernyataan ini disampaikan oleh Daniella Weiss, pemimpin gerakan pemukim Nachala, dalam konferensi yang juga dihadiri oleh Menteri Keamanan Israel Itamar Ben Gvir dan anggota Knesset dari partai Likud milik Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Dalam pidatonya, Weiss menyerukan agar warga Palestina di Gaza direlokasi ke negara-negara lain. “Kami datang ke sini dengan satu tujuan yang jelas: tujuan kami adalah menetap di seluruh Jalur Gaza, bukan hanya sebagian, tetapi seluruh wilayah dari utara ke selatan,” kata Weiss. Menurutnya, ada enam kelompok pemukim dan lebih dari 700 keluarga yang siap untuk menetap di Gaza, di mana lebih dari 42.600 warga Palestina telah tewas sejak Israel memulai perang melawan Hamas pada Oktober tahun lalu.
Weiss menyebutkan bahwa “ribuan orang siap pindah ke Gaza sekarang,” merujuk pada kondisi pasca serangan Hamas pada 7 Oktober, yang dianggapnya membuat warga Gaza kehilangan hak untuk tinggal di wilayah tersebut. “Mereka tidak akan tinggal di sini, mereka akan pindah ke berbagai negara lain,” tambahnya.
Konferensi tersebut diselenggarakan sebagai “perayaan persiapan pemukiman di Gaza,” bertempat di dekat kibbutz Reim, diiringi suara serangan udara Israel di Gaza utara dan asap yang terlihat di cakrawala. Lebih dari seribu orang hadir, termasuk pemukim bersenjata dari berbagai organisasi agama dan sekuler. Beberapa peserta mengenakan kaos dan stiker yang mendukung Meir Kahane, pendiri gerakan supremasi Yahudi yang dilarang di Israel.
Menteri Keamanan Itamar Ben Gvir juga menegaskan bahwa “kami adalah pemilik tanah ini,” dan menyerukan agar warga Palestina di Gaza “secara sukarela” pindah ke negara lain. Tally Gotliv, seorang anggota Knesset dari Likud, menyatakan bahwa “tidak ada orang yang tidak bersalah di Gaza” dan menyebut mereka yang menolak meninggalkan wilayah utara sebagai “kolaborator.”
Acara ini berlangsung di tengah serangan militer yang semakin intensif di Gaza utara, di mana ratusan ribu warga Palestina terjebak dan terkena serangan udara setiap hari. Serangan ini dilaporkan sebagai bagian dari strategi militer Israel yang dikenal sebagai “Rencana Para Jenderal,” yang bertujuan membersihkan etnis di wilayah utara Gaza. Beberapa kelompok bantuan internasional mengecam tindakan ini dan menyatakan bahwa Gaza utara sedang “dihapuskan.”
Gerakan Nachala yang dipimpin Weiss telah lama membangun permukiman ilegal di Tepi Barat yang diduduki. Pada awal tahun ini, Pengadilan Internasional (ICJ) memutuskan bahwa pendudukan Israel atas wilayah Palestina sejak 1967 adalah ilegal dan harus segera diakhiri. Weiss menyatakan bahwa pengalaman mereka dalam membangun permukiman di Tepi Barat dan Dataran Tinggi Golan akan digunakan untuk mengirim “pionir” ke Gaza.
Sebelumnya, sekitar 9.000 pemukim Israel tinggal di 21 permukiman di Gaza, namun permukiman ini dibongkar setelah penarikan Israel dari wilayah tersebut pada 2005. Weiss menambahkan, “Kami memiliki dukungan politik, dukungan publik, dan pengalaman yang telah kami kumpulkan selama 55 tahun dalam menetap di Yudea dan Samaria [Tepi Barat], serta Dataran Tinggi Golan. Kami berencana untuk menerapkan apa yang telah kami pelajari di Gaza.”[sya]