(IslamToday ID) – Hizbullah Lebanon mengatakan tidak akan ada perundingan selama pertempuran terus berlanjut dengan Israel dan mengklaim bertanggung jawab penuh atas serangan pesawat tak berawak terhadap rumah liburan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Kaisarea.
Kelompok tersebut mengambil tanggung jawab penuh dan tunggal atas serangan terhadap rumah Netanyahu, kata Mohammad Afif, kepala kantor media kelompok tersebut, dalam konferensi pers di pinggiran selatan Beirut pada hari Selasa (22/10/2024).
“Jika tangan kami tidak sampai kepadamu waktu sebelumnya, maka siang, malam, dan medan perang masih ada di antara kita,” kata Hizbullah yang dikutip dari TRT World, Rabu (23/10/2024).
Sebelumnya, Israel mengatakan sebuah pesawat tak berawak diluncurkan ke rumah liburan Netanyahu pada hari Sabtu.
Netanyahu tidak berada di sana pada saat itu, tetapi ia menggambarkannya sebagai upaya pembunuhan oleh proksi Iran, Hizbullah dan menyebutnya sebagai kesalahan serius.
Hizbullah juga untuk pertama kalinya mengakui bahwa Israel telah menangkap beberapa anggotanya sejak melancarkan serangan darat di Lebanon selatan, dan mengatakan bahwa Israel bertanggung jawab atas kesejahteraan mereka.
Afif mengatakan, Hizbullah belum menangkap satu pun tentara Israel, tetapi hampir menangkapnya.
“Tidak akan lama lagi sebelum kita memiliki tawanan dari musuh (Israel).”
Ia juga membantah bahwa Asosiasi Al-Qard Al-Hassan kelompok itu terlibat dalam pembiayaan gaji atau senjata Hizbullah dan akan memenuhi kewajibannya kepada klien secara penuh bahkan setelah Israel menargetkannya dengan sekitar 30 serangan pada hari Minggu.
Israel dan AS mengatakan Al-Qard Al-Hassan, yang memiliki lebih dari 30 gerai di seluruh Lebanon, digunakan oleh Hizbullah untuk pencucian uang dan pendanaan terorisme, pernyataan yang dibantah kelompok tersebut.
Pada Selasa (22/10/2024), Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengumumkan kematian kepala dewan eksekutif Hizbullah Hashem Safieddine, yang dianggap sebagai penerus Hassan Nasrallah.
“IDF kini mengonfirmasi ahwa Hisham Safieddine, Kepala Dewan Eksekutif Hizbullah, dan Ali Hussein Hazima, Komandan Markas Besar Intelijen Hizbullah, telah dihabisi oleh IDF bersama komandan Hizbullah lainnya. Para teroris tersebut dihabisi dalam sebuah serangan yang dilakukan sekitar 3 minggu lali di wilayah Dahieh, basis utama teroris Hizbullah di Beirut,” kata IDF dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari sumber yang sama. [ran]