(IslamToday ID) – Sempat mundur setelah melakukan pengepungan selama lebih dari 20 hari, Tentara Pendudukan Israel kembali mengepung Rumah Sakit (RS) Indonesia di Gaza Utara.
“Kami tidak tahu. Sekarang situasi kami speerti ini, ada serangan dan tank,” ujar sumber MINA di Jalur Gaza melalui pesan suara, Kamis (31/10).
Sebelumnya, pada Ahad (27/10) sumber tersebut menginfomasikan Tentara Pendudukan Israel mundur dari RS Indonesia di Gaza Utara, setelah lebih dari 20 hari melakukan pengepungan.
Selama pengepungan, sekitar 50 orang termasuk staf, pasien dan keluarga pasien bertahan di tengah kekurangan makanan, minuman dan obat-obatan. Pasukan Israel melarang pasien dan staf medis keluar dan melakukan pergerakan.
Israel juga melakukan serangan yang mengenai lantai atas Rumah Sakit pada Sabtu (19/10) lalu sebelum mengepung Rumah Sakit.
Lembaga kemanusiaan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) sebagai lembaga yang menginisiasi RS Indonesia, baru saja kembali memberangkatkan tim medis yang tergabung dalam Emergency Medical Team (EMT) untuk bertugas di Jalur Gaza, Palestina.
EMT MER-C ke-6 ini terdiri dari lima orang relawan yang diberangkatkan dalam dua tahap. Tahap pertama berangkat pada Sabtu (26/10), yaitu dokter bedah Faradina Sulistiyani, dokter kandungan Regintha Yasmeen, dan satu perawat Nadia Rosi.
Dua relawan kemudian berangkat pada hari Selasa (29/10) yaitu dokter bedah Taufiq Nugroho dan perawat Kamal Putra Pratama.
Ketua EMT MER-C dr. Arief Rachman, saat melepas keberangkatan Tim di Bandara Soekarno-Hatta, di Jakarta, pada Selasa (29/10), mengatakan bahwa situasi di Jalur Gaza selama satu bulan terakhir ini semakin memburuk, karena tidak adanya kepastian upaya kemanusiaan yang bisa diterapkan secara efektif di seluruh Jalur Gaza. Namun, MER-C berkomitmen akan tetap konsisten mengirimkan tim medis.[sya]