(IslamToday ID) – Pejabat Pentagon mengungkapkan pada Selasa (19/11/2024) bahwa USS Abraham Lincoln meninggalkan Laut Merah selama akhir pekan, mengakhiri penempatan selama tiga bulan dan meninggalkan Asia Barat tanpa kelompok penyerang kapal induk AS untuk kedua kalinya dalam lebih dari setahun.
Menurut pejabat AS, kelompok penyerang USS Harry S. Truman dilaporkan akan bergerak ke Laut Mediterania dari wilayah operasinya saat ini di Atlantik dekat kepulauan Azores milik Portugal.
Penarikan USS Lincoln diumumkan tujuh hari setelah Sanaa melancarkan dua operasi militer besar terhadap kapal perang AS di Laut Merah, yang dilaporkan menggagalkan agresi skala besar yang sedang dipersiapkan oleh angkatan laut AS dan Inggris terhadap Yaman.
“Kami menargetkan kapal induk AS Lincoln yang berada di Laut Arab dengan beberapa rudal jelajah dan pesawat nirawak saat kapal itu bersiap untuk melancarkan operasi terhadap negara kami. Operasi itu berhasil mencapai tujuannya,” kata juru bicara angkatan bersenjata Brigadir Jenderal Yahyaa Saree pada Senin (12/11/2024) dikutip dari The Cradle.
Dua hari kemudian, pemimpin Ansarallah Abdul Malik al-Houthi mengungkapkan bahwa kapal induk terpaksa mundur ratusan mil dari pantai Yaman akibat serangan balasan.
“Dalam beberapa kasus, kapal induk Amerika berlayar mendekati garis pantai Afrika tertentu karena takut menjadi sasaran,” kata pemimpin perlawanan Yaman tersebut.
Pejabat Komando Pusat AS ( CENTCOM) minggu lalu mengatakan tidak ada korban luka, dan tidak ada kapal perang yang rusak setelah serangan Yaman, seraya menambahkan bahwa pasukan AS mencegat delapan pesawat tak berawak serang, lima rudal balistik antikapal, dan empat rudal jelajah antikapal.
Washington dan London telah memimpin perang ilegal melawan Yaman sejak Januari untuk mendukung genosida Israel terhadap warga Palestina di Gaza. Namun, meskipun telah berbulan-bulan terjadi serangan udara besar-besaran, pasukan Yaman tetap tidak gentar dan terus menyerang kapal-kapal yang terkait dengan Israel di perairan regional.
“[Rudal Yaman] dapat melakukan hal-hal yang sangat menakjubkan,” kata Wakil Menteri Pertahanan AS Bidang Akuisisi dan Keberlanjutan Bill LaPlante minggu lalu, yang menyatakan bahwa operasi Sanaa “semakin menakutkan.”
“Saya seorang insinyur dan fisikawan, dan saya telah berkecimpung di dunia rudal sepanjang karier saya. Apa yang saya lihat dari apa yang telah dilakukan Houthi dalam enam bulan terakhir adalah sesuatu yang membuat saya terkejut,” tegas LaPlante. [ran]