(IslamToday ID) – Lima rudal Army Tactical Missile System (ATACMS) buatan AS berhasil dicegat oleh sistem pertahanan udara S-400 dan Pantsir Rusia pada 19 November, saat Ukraina meluncurkan enam rudal ke wilayah Bryansk pukul 3:25 pagi. Rusia menuduh keterlibatan langsung militer AS dalam pengoperasian rudal tersebut, menunjukkan eskalasi signifikan dalam konflik Ukraina.
Alexander Mikhailov, Kepala Biro Analisis Militer-Politik Rusia, menyatakan bahwa personel militer AS terlibat dalam panduan rudal ATACMS, mulai dari navigasi satelit, pemilihan target, hingga pemrograman koordinat serangan. Ia menegaskan bahwa peluncuran rudal tidak mungkin dilakukan tanpa peran aktif perwira AS karena algoritma dan kode sistemnya tidak diberikan kepada militer Ukraina.
Scott Ritter, mantan perwira intelijen Korps Marinir AS, mendukung klaim tersebut. Dalam podcast Judging Freedom, ia menyatakan bahwa data panduan rudal dirancang oleh analis geospasial Pentagon di Eropa dan dikomunikasikan melalui stasiun penghubung di Ukraina yang dioperasikan oleh spesialis AS. Ia menambahkan bahwa misi serangan ini sepenuhnya direncanakan dan dijalankan oleh AS.
Pernyataan ini memicu peringatan dari Kremlin, dengan juru bicara Dmitry Peskov menyebut penggunaan ATACMS oleh Ukraina sebagai sinyal eskalasi keterlibatan AS dalam konflik. Peskov menyebut situasi ini sebagai “kualitatif baru” dalam tingkat keterlibatan Washington, memperingatkan konsekuensi serius bagi hubungan bilateral dan stabilitas global.
Meningkatnya eskalasi ini memperkuat pandangan Rusia bahwa konflik di Ukraina semakin menjadi arena perang proxy antara Moskow dan Washington.[sya]