(IslamToday ID) – Presiden Rusia Vladimir Putin menyerukan kepada semua pihak agar tidak menebar ketakutan mengenai ancaman Perang Dunia (PD) 3, namun tidak memungkiri bahwa bahaya semakin besar dan lawan-lawan Rusia semakin meningkatkan situasi.
“Anda tahu, tidak perlu menakut-nakuti siapa pun. Ada banyak bahaya, dan bahaya itu terus bertambah. Kita bisa melihat apa yang dilakukan lawan kita saat ini. Mereka memperburuk situasi. Jika itu yang mereka inginkan, silakan saja,” kata Putin yang dikutip dari Sputnik, Senin (23/12/2024).
“Kami akan selalu menanggapi tantangan apa pun. Selalu. Ketika lawan dan calon mitra kami saat ini mendengar, memahami, dan menyadari hal ini, maka saya yakin akan muncul pemahaman bahwa perlu mencari kompromi,” lanjut presiden.
Dalam kesempatan itu, Putin mengatakan Rusia akan membangun hubungan dengan negara lain hanya atas dasar kepentingan negara Rusia, presiden juga menekankan.
“Jika kami menjalin hubungan dengan seseorang, kami akan melakukannya hanya atas dasar kepentingan negara Rusia,” katanya.
Menjawab pertanyaan mengenai kemungkinan meningkatkan hubungan antara Rusia dan Amerika Serikat, Putin mengatakan bahwa semuanya dapat dilakukan, jika ada keinginan.
“Kami tidak pernah kehilangan keinginan,” tambahnya.
Pada saat yang sama, Putin mencatat bahwa Rusia siap untuk menemukan kompromi, tetapi tidak merugikan kepentingan kita sendiri.
Ketika potensi Rusia menurun selama kepemimpinan mantan pejabat, negara lain memilih untuk menjatuhkan Moskow daripada mengakuinya sebagai peserta yang setara di dunia yang beradab, kenang Presiden Putin.
“Begitu potensi Rusia menurun, negara itu pun melemah dan negara lain mulai menghabisinya, alih-alih menjadikannya mitra dan peserta yang setara di dunia yang beradab. Sayangnya, begitulah cara dunia beroperasi, setidaknya untuk saat ini,” katanya.
Pemimpin Rusia itu juga mengatakan bahwa dalam sejarah terkini, Rusia telah melalui periode di mana generasi politisi sebelumnya mencoba menghancurkan negara mereka sendiri agar bisa menjadi bagian dari apa yang disebut dunia beradab.
“Para pemimpin Barat kemudian mengakui hal ini dan secara terbuka menyatakan bahwa mereka tidak berniat melaksanakan perjanjian Minsk. Mereka hanya ingin mencapai satu tujuan – untuk membeli waktu guna mempersenjatai kembali angkatan bersenjata Ukraina guna mempersiapkan aksi militer di masa mendatang,” tegas presiden.
Putin juga mengatakan bahwa Rusia seharusnya menyadari lebih awal bahwa lawan-lawannya memenuhi kewajiban mereka dan sebaliknya sengaja menyesatkan Moskow.
Barat, dengan memberi Kiev kesempatan untuk mempersiapkan diri menghadapi permusuhan di masa mendatang, berasumsi bahwa hal itu akan terjadi, imbuhnya.
“Dan jika mereka [para pemimpin Barat] memberi mereka [Ukraina] kesempatan untuk mempersiapkan operasi militer di masa mendatang, mereka akan mengharapkan operasi itu dimulai. Ini berarti mereka berasumsi akan ada pertempuran,” ujar Putin.
Rusia harus mempersiapkan konflik bersenjata di Ukraina lebih awal dan bertindak lebih tegas, memilih saat yang tepat untuk memulai tanpa penundaan, kata Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Ahad (22/12/2024).
Para pemimpin Barat yang menyetujui Perjanjian Minsk hanya mencoba memberi Kiev waktu untuk mempersiapkan tindakan militer, sambil memahami bahwa akan ada tindakan militer, kata presiden kepada Zarubin.
“Dan kami, melihat hal itu, harus mengambil langkah yang lebih tegas dan tepat waktu. Kami harus mempersiapkan diri untuk itu dan memilih saat yang tepat untuk memulainya [aksi militer], dan tidak menunggu saat ketika tidak ada yang bisa dilakukan,” kata Putin.
Namun, Presiden mengatakan sulit menyebutkan tanggal dan jangka waktu yang tepat, menjawab pertanyaan kapan waktu yang tepat untuk memulai operasi militer khusus.
Rusia juga harus memahami sebelumnya bahwa tidak ada seorang pun yang akan memenuhi Perjanjian Minsk dan bahwa para penentangnya hanya mengekang Rusia.
Presiden menekankan bahwa tidak adanya tindakan Rusia dalam situasi dengan Ukraina akan merupakan tindakan kriminal.
“Kejahatan dapat dilakukan melalui tindakan atau tidak bertindak. Ketidakpedulian kita akan menjadi kejahatan terhadap kepentingan Rusia dan rakyatnya,” kata Putin.
Vladimir Putin juga menekankan pengembangan rudal balistik Oreshnik merupakan peristiwa bersejarah yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi industri kedirgantaraan.
“Oreshnik bukanlah peristiwa tahun ini, tetapi peristiwa bersejarah dalam industri kedirgantaraan. Hal semacam ini belum pernah terjadi sebelumnya. Ini terjadi untuk pertama kalinya dengan jenis senjata ini,” tegasnya.
Presiden telah sepakat bahwa perlu untuk memproduksi rudal Oreshnik dan mengujinya dalam kondisi tempur, namun ada sudut pandang yang berbeda di Kementerian Pertahanan Rusia.
“Ada berbagai sudut pandang tentang masalah ini di Kementerian Pertahanan. Akhirnya, saya bergabung dengan mereka yang percaya bahwa [Oreshnik], pertama, perlu diproduksi, dan saya memberikan instruksi langsung untuk melakukannya dan mengalokasikan sumber daya yang diperlukan; dan, kedua, saya setuju dengan mereka yang percaya bahwa sudah waktunya untuk mengujinya dalam kondisi pertempuran,” ungkapnya.
Presiden juga mengatakan bahwa ia terlibat cukup jauh dalam pengembangan rudal tersebut, seraya menambahkan bahwa hal itu merupakan bagian dari pekerjaannya. [ran]