(IslamToday ID) – Hizbullah Lebanon akan menggelar pemakaman massal bagi mantan pemimpinnya, Hassan Nasrallah, pada Minggu (4/2), hampir lima bulan setelah ia tewas dalam serangan udara Israel. Pemakaman ini diperkirakan akan dihadiri ratusan ribu orang sebagai bentuk solidaritas terhadap kelompok tersebut.
Nasrallah terbunuh pada 27 September dalam serangan udara Israel saat bertemu dengan para komandan di sebuah bunker di pinggiran selatan Beirut. Sebagai pemimpin Hizbullah, ia memainkan peran kunci dalam konflik berkepanjangan melawan Israel, mengubah kelompok ini menjadi kekuatan militer dengan pengaruh regional yang signifikan.
Pemakaman yang berlangsung di pinggiran selatan Beirut ini juga akan menghormati Hashem Safieddine, yang sempat memimpin Hizbullah selama satu pekan setelah kematian Nasrallah sebelum akhirnya juga terbunuh oleh Israel. Safieddine akan dimakamkan di wilayah selatan Lebanon pada Senin (5/2).
“Pemakaman ini menjadi landasan bagi fase berikutnya. Kehadiran ratusan ribu orang menunjukkan bahwa Hizbullah masih ada dan tetap menjadi aktor utama di kalangan Syiah Lebanon,” ujar Mohanad Hage Ali dari Carnegie Middle East Centre.
Israel telah membunuh ribuan pejuang Hizbullah dan menyebabkan kerusakan besar di pinggiran selatan Beirut serta wilayah lain di Lebanon yang menjadi basis pendukung kelompok tersebut.
Sheikh Sadeq Al-Nabulsi, seorang ulama yang dekat dengan Hizbullah, menegaskan bahwa musuh di dalam dan luar Lebanon mengira kelompok ini telah dikalahkan. Namun, pemakaman ini menjadi bukti bahwa Hizbullah tetap eksis dan kuat.
Upacara pemakaman akan digelar di Stadion Kota Olahraga Camille Chamoun, stadion terbesar di Lebanon yang terletak di pinggiran selatan Beirut yang dikuasai Hizbullah. Nasrallah kemudian akan dimakamkan di lokasi khusus di dekatnya.
Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araqchi, dipastikan hadir dalam acara ini. Delegasi Irak yang terdiri dari politisi Syiah senior dan komandan milisi juga akan terbang ke Beirut menggunakan pesawat kepresidenan, menurut dua anggota parlemen Irak. Sementara itu, kelompok Houthi Yaman akan mengirim delegasi senior yang dipimpin oleh Mufti Besar, seperti dilaporkan oleh Al Masirah TV yang berafiliasi dengan Houthi.
Maskapai Irak, Iraqi Airways, telah menambah penerbangan ke Beirut untuk memenuhi lonjakan permintaan warga Irak yang ingin menghadiri pemakaman ini, menurut juru bicara Kementerian Transportasi Irak.
Setelah terbunuh, Nasrallah sempat dimakamkan sementara di sebelah makam putranya, Hadi, yang gugur dalam pertempuran untuk Hizbullah pada 1997. Pemakaman resminya dijadwalkan setelah pasukan Israel ditarik dari Lebanon selatan sesuai dengan perjanjian gencatan senjata yang didukung AS.
Meskipun sebagian besar pasukan Israel telah mundur, mereka masih menduduki lima posisi strategis di wilayah selatan Lebanon, yang dianggap sebagai pelanggaran terhadap perjanjian gencatan senjata tersebut.[sya]