(IslamToday ID) – Keluarga sandera yang telah dipulangkan, Shiri Bibas, menolak kehadiran pejabat pemerintah Israel mana pun di pemakamannya dan kedua anaknya, menurut media Israel pada Ahad (23/2).
Kelompok Palestina Hamas mengembalikan jenazah Shiri dan kedua anaknya pekan ini berdasarkan perjanjian gencatan senjata dan pertukaran tahanan dengan Israel. Anadolu Agency melaporkan.
Hamas mengatakan, keluarga Bibas tewas dalam pengeboman Israel yang membabi buta di tengah perang genosida Tel Aviv di Jalur Gaza.
Menurut situs berita Israel, Walla, keluarga Bibas memberi tahu pemerintah mereka tidak ingin ada perwakilan pemerintah yang hadir di pemakaman tersebut.
Baca Juga: Hamas: Israel Langgar Gencatan Senjata dengan Menunda Pertukaran Tahanan
Menteri Dalam Negeri Israel Moshe Arbel akan mewakili pemerintah di pemakaman sandera yang telah dipulangkan, Oded Lifshitz, yang akan diadakan pada Selasa (25/2).
Pada Jumat (21/2), keluarga Bibas menuduh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menelantarkan para sandera selama perang Gaza dan gagal memulangkan mereka dalam keadaan hidup.
Forum Sandera dan Keluarga Hilang mengatakan pada Sabtu, keluarga Bibas belum menerima informasi resmi apa pun dari pemerintah terkait keadaan mereka.
Kesepakatan gencatan senjata Gaza mulai berlaku bulan lalu, menghentikan perang genosida Israel, yang telah menewaskan lebih dari 48.300 korban, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan meninggalkan daerah kantong itu dalam reruntuhan.
Pengadilan Kriminal Internasional telah mengeluarkan surat perintah penangkapan pada bulan November untuk Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant, atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di daerah kantong itu.[sya]