(IslamToday ID) – Qamat for Documenting the Palestinian Struggle mengumumkan pada hari Ahad (2/3) film dokumenter Delayed Retrieval yang disutradarai oleh Abdallah Mutan, seorang tahanan Palestina di tahanan Israel, dengan asisten sutradara Rahma Dar Saleh, memenangkan Penghargaan Film Pendek Terbaik di Festival Film Terra di Tutti di Sardinia, Italia.
Film tersebut meraih penghargaan setelah bersaing ketat dengan beberapa film dokumenter dan naratif dari berbagai negara. Kantor Berita WAFA melaporakan.
Qamat menjelaskan Delayed Retrieval, yang diproduksi bekerja sama dengan palestina/”>Kementerian Kebudayaan Palestina, menyoroti penderitaan kemanusiaan para palestina/”>ibu Palestina yang jenazah putranya masih ditahan di kamar mayat pendudukan Israel dalam kondisi tidak manusiawi, yang melanggar hukum internasional.
Film tersebut menceritakan penderitaan para ibu ini, yang menanggung rasa sakit, kesedihan, cemas, dan siksaan psikologis yang tak henti-hentinya saat mereka menunggu pembebasan jenazah anak-anak mereka yang ditahan.
Dalam konteks ini, Anas Osta, Ketua Dewan Direksi Qamat for Documenting the Palestinian Struggle, menekankan signifikansi mendalam film tersebut, tidak hanya karena pokok bahasannya yang secara menyentuh menggambarkan penderitaan para tahanan Palestina, tetapi juga karena kisah menarik dari sutradaranya, Abdullah Mutan.
Masih dipenjara Israel, Mutan memainkan peran penting dalam mendirikan Qamat dan telah mengarahkan sebagian besar produksinya.
Juri memuji film tersebut, menyoroti penggambarannya yang kuat dan menarik tentang keluarga Palestina yang tidak punya pilihan selain meratapi orang yang mereka cintai dan merindukan perpisahan terakhir.[sya]