(IslamToday ID) – Presiden Turki Erdogan mengatakan bahwa umat Islam yang merupakan seperempat dari populasi dunia harus terwakili dalam proses pengambilan keputusan global sebagaimana mestinya.
“Kehadiran negara Islam yang memiliki hak veto di Dewan Keamanan PBB merupakan sebuah keniscayaan, bukan sebuah kebutuhan,” kata Erdogan dikutip dari TRT World, Selasa (4/3/2025).
“Perjuangan kita, yang dipandu oleh prinsip bahwa dunia lebih besar dari lima, ditujukan untuk membangun struktur yang lebih inklusif untuk menggantikan sistem global yang melanggengkan masalah,” imbuhnya.
“Sudah lama waktunya bagi mekanisme pengambilan keputusan global untuk beradaptasi dengan realitas dunia yang terus berubah.”
“Israel tidak akan menemukan kedamaian yang dicarinya tanpa berdirinya negara Palestina yang merdeka dengan integritas teritorial berdasarkan perbatasan tahun 1967,” Erdogan juga memperingatkan.
“Seolah-olah seruan mereka untuk mencaplok Tepi Barat tidak cukup, menteri-menteri pemerintah Israel bermain api dengan provokasi yang menargetkan Masjid Al Aqsa,” imbuhnya, seraya menegaskan kembali bahwa masjid bersejarah di Yerusalem tersebut adalah garis merah bagi Turki.
Lebih lanjut Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa keamanan Eropa tanpa Turki tidak terbayangkan.
Turki memandang proses keanggotaannya di UE sebagai prioritas strategis karena merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Eropa.
“Semakin mustahil bagi Eropa untuk terus menjadi aktor global tanpa Turki mengambil alih tempat yang semestinya,” pungkasnya. [ran]