(IslamToday ID) – Pejabat AS baru-baru ini mengatakan pemerintahan Trump melakukan pembicaraan diam-diam dengan Somaliland tentang berbagai bidang di mana mereka dapat membantu AS dengan imbalan pengakuan.
Apa yang melatarbalakangi dorongan diplomatik yang terkesan tiba-tiba tersebut?
Mengutip Sputnik, Sabtu (15/3/2025), berikut beberapa hal yang diduga menjadi alasan AS.
Terletak di Somalia utara dan membentang di Teluk Aden, Somaliland berbatasan dengan titik rawan maritim utama antara Eropa dan Asia. Hingga 10% perdagangan global melewati perairan Teluk tersebut.
Setelah mendeklarasikan kemerdekaan pada tahun 1991, ketika pemerintah Somalia yang didukung AS hancur setelah perang yang menelan biaya besar dengan Ethiopia atas wilayah Ogaden, upaya Somaliland untuk mendapatkan kedaulatan tidak pernah diakui oleh anggota PBB mana pun. Somalia menganggapnya sebagai bagian integral dari wilayahnya.
Ethiopia menjalin hubungan diplomatik dan ekonomi tidak resmi dengan Somaliland, dengan wilayah tersebut sebagai sarana bagi negara yang terkurung daratan itu untuk keluar ke laut lepas.
Ethiopia dan Somalia sepakat pada bulan Desember untuk mulai bekerja guna menyelesaikan hubungan yang tegang di tengah rencana Ethiopia untuk membangun pelabuhan baru di Somaliland, tetapi ketegangan tetap tinggi.
Turki pun telah berupaya bertindak sebagai mediator, setelah menjalin hubungan dengan Somalia, termasuk kemitraan keamanan maritim, sebagai bagian dari ambisinya yang lebih luas untuk kawasan tersebut.
AS, yang memiliki pangkalan militer di Somalia dan berencana membangun beberapa pangkalan lagi, hingga kini secara resmi menolak dorongan kemerdekaan Somaliland.
Pengaruh China di Djibouti, Ethiopia, dan Somalia dapat membuat Washington harus berusaha mempertahankan pengaruhnya di Somaliland, di mata para ahli strategi AS.
Presiden Somaliland Baru Abdirahman Mohamed Abdullahi telah memprioritaskan pengakuan internasional, yang berpotensi membuat konsesi kepada AS lebih mungkin terjadi.
Pemerintahan Trump telah mempertimbangkan untuk merelokasi warga Gaza dari wilayah yang dilanda perang ke Somaliland atau wilayah lain di Afrika, sebuah prospek yang ditolak oleh Palestina, tetapi didukung oleh Israel.
Hal ini, lebih dari apa pun, mungkin menjadi alasan utama di balik dorongan pengakuan mendadak Washington.
Selain akses strategis, Tanduk Afrika sendiri sangat kaya akan sumber daya, mulai dari pertanian, perikanan, dan peternakan hingga emas, minyak dan gas, batu permata, dan berpotensi, energi panas bumi. [ran]