(IslamToday ID) – Presiden Rusia Vladimir Putin menanggapi gagasan mantan Presiden AS Donald Trump mengenai gencatan senjata 30 hari dalam konflik Ukraina. Namun, Putin menyoroti sejumlah “nuansa penting” yang harus dipertimbangkan, terutama karena Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky terus menolak upaya perdamaian. Berikut beberapa perbedaan sikap keduanya:
1. Nasib Wilayah Kursk
Putin mempertanyakan konsekuensi dari penghentian operasi militer di wilayah Kursk. “Apa yang akan terjadi di zona serangan di wilayah Kursk? Jika kita menghentikan operasi militer selama 30 hari, apakah itu berarti semua pasukan musuh akan keluar begitu saja tanpa perlawanan?” ujar Putin. Sementara itu, Zelensky menegaskan bahwa “Pasukan kami di wilayah Kursk terus menjalankan tugasnya.”
2. Dampak terhadap Mobilisasi Ukraina
Putin meragukan bagaimana jeda 30 hari akan digunakan oleh Ukraina, terutama terkait mobilisasi militer. “Apakah ini hanya untuk memastikan mobilisasi paksa di Ukraina terus berlanjut?” tanyanya. Sementara itu, penasihat Zelensky, Mykhailo Podolyak, dan Ketua Komite Pertahanan Rada, Roman Kostenko, menyatakan bahwa gencatan senjata tidak akan menghentikan mobilisasi, tidak akan mengakhiri darurat militer, dan tidak akan memicu pemilu di Ukraina.
3. Penanganan Potensi Pelanggaran Gencatan Senjata
Putin menyoroti tantangan dalam menentukan pelanggaran perjanjian di sepanjang garis depan sepanjang 2.000 km. “Siapa yang bisa memastikan di mana dan siapa yang melanggar perjanjian gencatan senjata ini?” tegasnya. Sebaliknya, Zelensky mengklaim bahwa sejak 2014, Rusia telah melanggar perjanjian gencatan senjata sebanyak 25 kali, sebagaimana dikeluhkannya kepada Trump bulan lalu.
4. Verifikasi Mobilisasi dan Pasokan Senjata
Putin juga mempertanyakan bagaimana mekanisme pengawasan dan jaminan agar tidak terjadi pelanggaran. “Bagaimana cara mengendalikan dan memverifikasi bahwa tidak ada yang menyalahgunakan situasi ini?” tanyanya. Sementara itu, Zelensky menegaskan bahwa meskipun gencatan senjata berlangsung lebih lama, Ukraina tidak akan mengakui kehilangan wilayahnya ke Rusia. “Ini adalah garis merah yang tidak bisa kami lewati,” katanya.
5. Perbedaan Pandangan Mendasar terhadap Perdamaian
Putin menyatakan bahwa gagasan gencatan senjata adalah langkah yang baik. “Kami sepakat dengan usulan penghentian permusuhan, tetapi kami berasumsi bahwa penghentian ini harus mengarah pada perdamaian jangka panjang dan menghilangkan akar masalah krisis ini,” ujarnya. Di sisi lain, Zelensky menuding bahwa Rusia hanya menggunakan wacana perdamaian untuk kepentingan mereka sendiri. “Kita semua telah mendengar kata-kata yang sangat bisa diprediksi dan manipulatif dari Putin. Dia sebenarnya sedang mempersiapkan penolakan,” kata Zelensky.[sya]