(IslamToday ID) – Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres mengatakan ada peningkatan yang mengkhawatirkan dalam kefanatikan anti-Muslim di seluruh dunia sambil mendesak platform teknologi daring untuk mengekang ujaran kebencian dan pelecehan.
Pesan video Guterres disampaikan menjelang Hari Internasional untuk memerangi Islamofobia.
Kelompok hak asasi manusia di seluruh dunia dan Perserikatan Bangsa-Bangsa telah mencatat peningkatan kebencian anti-Muslim, bias anti-Arab, dan anti-Semitisme sejak dimulainya serangan militer Israel yang menghancurkan di Gaza menyusul serangan mematikan Hamas pada 7 Oktober 2023.
“Kita menyaksikan peningkatan yang mengkhawatirkan dalam kefanatikan anti-Muslim. Mulai dari diskriminasi rasial dan kebijakan diskriminatif yang melanggar hak asasi manusia dan martabat, hingga kekerasan langsung terhadap individu dan tempat ibadah,” kata Sekjen PBB, tanpa menyebutkan negara atau pemerintah tertentu, dikutip dari TRT World, Senin (17/3/2025).
“Platform daring harus membatasi ujaran kebencian dan pelecehan. Dan kita semua harus menentang kefanatikan, xenofobia, dan diskriminasi,” sambungnya.
Para pembela hak asasi manusia selama bertahun-tahun telah menyuarakan keprihatinan mereka tentang stigma yang dihadapi oleh umat Muslim dan Arab karena sebagian orang menyamakan komunitas tersebut dengan kelompok militan.
Saat ini, banyak aktivis pro-Palestina, termasuk di negara-negara Barat seperti Amerika Serikat, telah mengeluh dan mengatakan bahwa advokasi mereka untuk hak-hak Palestina secara keliru dicap oleh para pengkritik mereka sebagai dukungan terhadap terorisme.
Dalam beberapa minggu terakhir, lembaga pengawas hak asasi manusia telah menerbitkan data yang mencatat rekor tingkat insiden kebencian anti-Muslim dan ujaran kebencian di negara-negara seperti Inggris, AS, dan India, antara lain.
Namun, pemerintah negara-negara tersebut mengatakan mereka bertujuan memerangi segala bentuk diskriminasi. [ran]