(IslamToday ID) – Houthi mengatakan serangan udara AS yang dilakukan pada Sabtu (15/3/2025) malam menargetkan pos komando yang berisi kapal-kapal sitaan.
“Pesawat tempur AS menargetkan pos komando Galaxy Leader, sebuah kapal yang direbut pada November 2023 oleh Houthi Yaman di Laut Merah,” dilaporkan saluran televisi Al-Masirah yang berafiliasi dengan Houthi, dikutip dari TRT World, Senin (17/3/20205).
Meski demikian, Houthi tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang serangan itu, dan belum ada pernyataan resmi dari AS atau Israel mengenai insiden tersebut.
Kantor berita Israel Walla melaporkan pada 19 November 2023 bahwa Houthi telah merebut kapal tersebut, yang sebagian dimiliki oleh perusahaan Israel. Juga dicatat bahwa tidak ada warga negara Israel di dalamnya.
Menindaklanjuti serangan AS dan Inggris, Pemimpin Houthi Yaman Abdul Malik al Houthi menyatakan bahwa pasukannya akan meningkatkan serangan sebagai respons terhadap operasi militer AS, dengan memperingatkan bahwa pesawat nirawak dan rudal akan terus menargetkan kapal perang, kapal induk, dan kapal angkatan laut Amerika.
“Kami akan menanggapi eskalasi dengan eskalasi,” kata al Houthi dikutip dari sumber yang sama, seraya menambahkan bahwa pasukan Houthi telah melancarkan serangan rudal dan pesawat nirawak menyusul serangan udara AS di Yaman.
“Ini adalah pilihan, keputusan, dan pendekatan kami,” tambahnya.
Terpisah, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio membela keputusan Presiden Donald Trump untuk memerintahkan serangan udara terhadap Houthi Yaman, dengan mengatakan bahwa AS memberikan bantuan kepada seluruh dunia dengan menargetkan kelompok tersebut, demikian menurut laporan.
“Kami memberikan bantuan kepada seluruh dunia dengan menyingkirkan orang-orang ini dan kemampuan mereka untuk menyerang pengiriman global,” kata Rubio saat tampil di program Face the Nation di CBS News.
“Itulah misi di sini, dan akan terus berlanjut hingga itu terlaksana,” tambahnya. [ran]