(IslamToday ID) – Studi baru menunjukkan Vietnam mereklamasi lahan dengan kecepatan yang memecahkan rekor di gugus pulau Spratly di Laut Cina Selatan yang disengketakan tahun lalu dan baru-baru ini merampungkan pembangunan fitur-fitur baru di pulau-pulau tersebut.
Namun, China masih mendominasi dalam pengerukan dan pembuatan pulau buatan, menurut lembaga pemikir AS, Asia Maritime Transparency Initiative, atau AMTI, mengutip Radio Free Asia (RFA), Jumat (28/3/2025).
“Sejak Juni 2024, Vietnam telah menciptakan lahan baru seluas 641 hektar (260 hektar), sehingga totalnya menjadi lebih dari 3.300 hektar (1.335 hektar), hampir tiga perempat dari total lahan di Tiongkok. Vietnam juga membangun delapan pelabuhan baru,” kata laporan itu.
Vietnam, China, dan Taiwan mengklaim seluruh kepulauan yang terdiri dari lebih dari 100 pulau tersebut. Sebagian Kepulauan Spratly juga diklaim oleh Malaysia dan Filipina.
Hanoi menyelesaikan penimbunan sampah di Barque Canada Reef, Discovery Great Reef, Ladd Reef, dan South Reef tahun lalu.
Pekerjaan di Pulau Namyit dan Sand Cay juga merupakan bagian dari pembangunan militer yang menyediakan pos-pos terdepan untuk mendukung klaimnya atas gugus pulau tersebut.
Tahun lalu, Vietnam membangun landasan pacu sepanjang 8.000 kaki (244 meter) di Barque Canada Reef, yang memungkinkan sebagian besar pesawat militer mendarat, yang memicu protes dari China.
Hanoi juga dapat membangun landasan udara di terumbu karang Ladd, Pearson, dan Tennent, menurut AMTI, yang mengatakan Hanoi kemungkinan akan menambah lebih banyak fitur militer dalam beberapa bulan mendatang. Delapan dari 10 fitur yang baru dibangun mencakup pelabuhan, yang memungkinkan angkatan lautnya menyamai patroli China sepanjang tahun di Kepulauan Spratly.
Tiongkok ssendiri sudah memiliki landasan pacu besar dan fasilitas militer di tiga pulau terbesarnya di Laut Cina Selatan yakni Fiery Cross, Mischief, dan Subi Reef.
Vietnam belum berbicara secara terbuka tentang proyek reklamasinya selain mengatakan bahwa mereka ingin melindungi terumbu karang dan menyediakan tempat perlindungan dari topan bagi para nelayan. [ran]