(IslamToday ID) – Presiden Suriah, Ahmed Al-Sharaa menyatakan Suriah memasuki babak baru dalam sejarahnya dan menghadapi jalan panjang serta sulit setelah jatuhnya rezim Bashar al-Assad.
“Suriah sedang menulis sejarah baru dan di depan kita terbentang jalan yang panjang dan sulit. Kita memiliki semua fondasi untuk membangun kembali di setiap aspek, dan yang dibutuhkan adalah kerja sama tanpa perpecahan,” kata Al-Sharaa saat berbicara di Istana Rakyat di Damaskus setelah shalat Idul Fitri, pada Senin (1/4).
Pernyataannya disampaikan saat rakyat Suriah di seluruh negeri merayakan Idul Fitri pertama sejak kepergian Assad. Assad, yang telah berkuasa hampir 25 tahun, melarikan diri ke Rusia pada 8 Desember setelah kelompok anti-rezim mengambil alih Damaskus, mengakhiri kekuasaan Partai Baath yang dimulai sejak 1963.
Al-Sharaa juga mengumumkan bahwa pemerintahan baru telah dibentuk dua hari sebelumnya untuk menggantikan administrasi sementara. Kabinet baru tersebut terdiri dari 22 menteri, termasuk satu perempuan.
“Kami mengumumkan pembentukan pemerintahan Suriah dua hari lalu, meninggalkan sistem kuota sektarian dan bergerak menuju partisipasi inklusif,” katanya.
Ia menambahkan bahwa banyak upaya dilakukan dalam pembentukan pemerintahan ini untuk memastikan pemilihan menteri yang kompeten dan berpengalaman, dengan prioritas utama membangun kembali negara ini.
Shalat Idul Fitri digelar di berbagai masjid di seluruh Suriah pada Senin, dengan banyak warga yang melihat hari raya ini sebagai simbol babak baru dalam era pasca-Assad.[sya]