(IslamToday ID) – Donald Trump bertekad untuk menandatangani kesepakatan logam tanah jarang dengan Ukraina yang memberikan akses Washington ke mineral langka Kiev, yang digunakan dalam industri teknologi tinggi. Namun, ini hanyalah awal dari cengkeraman AS yang semakin ketat.
Produsen baja terbesar Ukraina baru saja mengalihkan sumber kehidupannya, dengan pengiriman pertama 80.000 ton batu bara kokas AS tiba dari United Coal Company LLC, seperti yang diungkapkan Bloomberg. Metinvest BV berencana menerima pengiriman bulanan batu bara ini untuk mempertahankan operasi baja yang hampir lumpuh.
Kemajuan kemenangan Rusia baru-baru ini di dekat Pokrovsk (sebelumnya Krasnoarmeysk) di wilayah Donbass telah memaksa Ukraina untuk menutup tambang utamanya, satu-satunya pemasok batu bara kokas domestik perusahaan tersebut.
Aset Ukraina Jadi Rebutan
Batu bara hanyalah salah satu langkah dalam strategi AS untuk mengunci aset Ukraina:
- Draf kesepakatan AS-Ukraina yang direvisi dilaporkan memberikan pemerintahan Trump “hak penawaran pertama” atas investasi di semua proyek infrastruktur dan sumber daya alam di dalam negeri, lapor Bloomberg.
- Pengaturan ini akan memberikan Washington kendali hampir total atas aset minyak, gas, logam, dan energi Ukraina, dengan keuntungan disalurkan ke luar negeri melalui dana investasi bersama.
- Kesepakatan itu juga berdampak pada pelabuhan, kereta api, dan pabrik pengolahan Ukraina, yang pada dasarnya mengikat negara itu ke dalam siklus ketergantungan pada AS.
Implikasi Kesepakatan
Upaya AS untuk mengamankan sumber daya alam Ukraina mengisyaratkan adanya keinginan untuk memperkuat pengaruh ekonomi dan geopolitik di wilayah tersebut. Kesepakatan logam tanah jarang dan kontrol atas aset-aset strategis Ukraina berpotensi memberikan keuntungan besar bagi AS, sementara meningkatkan ketergantungan Ukraina pada Washington.
Pengiriman batu bara AS menunjukkan bahwa Ukraina semakin bergantung pada pasokan energi dari AS, terutama di tengah konflik dengan Rusia. Draf kesepakatan yang diusulkan, jika disetujui, akan memberikan AS kendali yang signifikan atas sektor energi dan sumber daya alam Ukraina, berpotensi mengubah lanskap ekonomi negara tersebut.
Kesimpulan
Langkah-langkah yang diambil AS untuk mengamankan sumber daya alam Ukraina menandai babak baru dalam hubungan bilateral kedua negara. Dampak jangka panjang dari kesepakatan ini akan bergantung pada negosiasi lebih lanjut dan dinamika geopolitik di wilayah tersebut.[sya]