(IslamToday ID) – Angkatan Bersenjata Yaman (YAF) melakukan serangan rudal balistik hipersonik pertamanya yang menargetkan kota Haifa di utara Israel pada tanggal 23 April.
“Untuk mendukung rakyat Palestina yang tertindas dan para pejuang mereka, dan sebagai penolakan terhadap genosida yang dilakukan oleh musuh Israel, pasukan rudal YAF melakukan operasi militer yang menargetkan target vital musuh Zionis di wilayah Haifa yang diduduki dengan rudal balistik hipersonik,” kata tentara Yaman dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari The Cradle, Kamis (24/4/2025).
“Rudal tersebut mencapai sasarannya dan sistem pencegat gagal mencegatnya. Hal itu menyebabkan ketakutan dan kepanikan di antara para pemukim Zionis, karena lebih dari dua juta Zionis menuju tempat perlindungan,” tambah pernyataan itu.
YAF juga mengumumkan serangan pesawat nirawak terhadap target vital di Tel Aviv, yang tidak diakui Israel.
Sirene meraung-raung di Haifa dan pemukiman Israel di seluruh Galilea Atas bagian barat akibat rudal Yaman.
Militer Israel pertama kali mengumumkan bahwa mereka mencoba mencegat rudal tersebut pada Rabu pagi, sebelum merilis pernyataan yang mengonfirmasi keberhasilan intersepsi.
“Selama peluncuran rudal, terjadi malfungsi dalam pengiriman informasi dari sistem Angkatan Udara. Malfungsi tersebut telah diatasi dan informasi dikirimkan sebagian dan terlambat,” kata militer Israel.
Tidak ada korban luka langsung yang tercatat, tetapi sejumlah warga Israel terluka saat bergegas ke tempat perlindungan.
Israel menggunakan sistem peringatan yang baru dikerahkan untuk memperingatkan para pemukim akan adanya serangan yang akan datang. Sistem ini pertama kali digunakan selama serangan rudal Yaman minggu lalu, dan juga tidak berfungsi dengan beberapa laporan bahwa mereka tidak menerima peringatan.
Pesawat tempur AS telah melancarkan serangan mematikan terhadap Yaman setiap hari sejak 15 Maret, ketika Presiden AS Donald Trump mengintensifkan kampanye yang dimulai oleh pemerintahan sebelumnya tahun lalu.
Kampanye pengeboman itu dilakukan sebagai respons terhadap pemberlakuan kembali larangan Yaman terhadap pengiriman Israel di Laut Merah dan tempat lain, serta pembaruan serangan pesawat tak berawak dan rudal terhadap Israel setelah Tel Aviv memulai kembali perang di Gaza bulan lalu.
YAF mengatakan pada tanggal 18 April bahwa mereka menargetkan Bandara Ben Gurion di Tel Aviv dengan rudal balistik Zulfiqar, bersamaan dengan serangan terhadap USS Harry S. Truman dan USS Carl Vinson di Laut Merah, hanya beberapa jam setelah serangan udara AS menewaskan sedikitnya 74 warga Yaman di Kegubernuran Hodeidah.
Yaman telah berulang kali menargetkan kapal induk AS sebagai respons terhadap kampanye Washington, yang menghabiskan biaya sekitar $1 miliar dan telah menguras persediaan senjata, namun gagal memberikan dampak yang signifikan terhadap gerakan YAF dan Ansarallah. [ran]