(IslamToday ID) – Pemerintah Republik Demokratik Kongo dan gerakan pemberontak M23 mengumumkan bahwa mereka telah mencapai kesepakatan untuk membuka jalan bagi gencatan senjata yang akan membuka jalan bagi gencatan senjata yang efektif di wilayah timur negara tersebut, dengan mediasi Qatar.
Dalam pernyataan bersama, Kongo dan gerakan tersebut menegaskan komitmen mereka untuk menyelesaikan konflik melalui cara damai, menyusul pembicaraan yang diselenggarakan oleh ibu kota Qatar, Doha.
“Dalam semangat saling pengertian dan keinginan untuk berdamai, kedua belah pihak sepakat untuk melakukan gencatan senjata yang akan membentuk gencatan senjata permanen,” bunyi pernyataan tersebut seperti dikutip dari Sputnik Arabic, Kamis (24/4/2025).
Kedua belah pihak menegaskan komitmen langsung mereka untuk menghentikan permusuhan dan menolak ujaran kebencian, menyerukan masyarakat setempat untuk menghormati komitmen yang dinyatakan, membuka jalan bagi dialog yang lebih luas yang mengatasi akar krisis dan berkontribusi untuk mencapai perdamaian abadi di kawasan tersebut.
Kesepakatan itu muncul setelah media lokal melaporkan bahwa negosiasi sebelumnya terhenti karena ketidaksepakatan mengenai kata-kata dalam pernyataan bersama.
Sejak tahun 20222, Republik Demokratik Kongo telah menyaksikan peningkatan bentrokan antara tentara pemerintah dan pemberontak M23 yang menguasai wilayah di timur. Gerakan ini baru-baru ini melanjutkan serangannya setelah kegagalan mediasi yang dipimpin oleh Angola.
Kinshasa (ibu kota Kongo) menuduh Rwanda mendukung gerakan pemberontak, sementara Kigali membantahnya. Februari lalu, Dewan Keamanan mengadopsi resolusi yang menyerukan Rwanda untuk menarik pasukannya dari Kongo. [ran]