(IslamToday ID) – Tentara Israel memperpanjang masa tugas wajib militer selama empat bulan di tengah kekurangan tenaga kerja, media lokal mengatakan pada hari Ahad (27/4), Anadolu melaporkan.
Para prajurit akan menjalani empat bulan tambahan untuk masa tugas tiga tahun penuh.
Tentara juga memutuskan untuk menangguhkan cuti pra-pembebasan, yang mengharuskan para prajurit untuk menjalani tiga tahun penuh sebelum diberhentikan.
Belum ada konfirmasi langsung dari pihak militer mengenai laporan tersebut.
Surat kabar itu mengatakan keputusan diambil untuk mengatasi kekurangan personel yang belum pernah terjadi sebelumnya karena militer sekarang kekurangan 10.000 tentara, 7.000 di antaranya dalam unit tempur.
Langkah ini diambil saat tentara Israel melanjutkan perang mematikan di Jalur Gaza, yang menewaskan hampir 51.500 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, sejak Oktober 2023.
Pendudukan Israel telah berupaya meloloskan undang-undang yang memperpanjang wajib militer menjadi tiga tahun dari dua tahun delapan bulan saat ini, tetapi langkah tersebut menghadapi tentangan dari anggota koalisi ultra-Ortodoks, yang menginginkan pengecualian bagi komunitas mereka dari wajib militer sebagai imbalan atas dukungan terhadap undang-undang tersebut.
Yahudi Ultra-Ortodoks, atau Haredi, mencakup sekitar 13% dari 10 juta penduduk Israel.[sya]