(IslamToday ID) – Kepala badan intelijen Israel, Shin Bet, Ronen Bar, mengumumkan pada Senin (28/04/2025) bahwa ia akan mengundurkan diri pada 15 Juni, mengakhiri perseteruannya dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Sebelumnya, upaya Netanyahu untuk memecat Bar telah diblokir oleh Mahkamah Agung.
Bar menyampaikan rencananya dalam sebuah upacara malam menjelang peringatan Hari Pahlawan Nasional, seraya menyatakan dirinya bertanggung jawab atas kegagalan keamanan yang menyebabkan serangan Hamas pada Oktober 2023.
“Sebagai kepala organisasi, saya mengambil tanggung jawab atas hal ini — dan kini, pada malam istimewa yang melambangkan ingatan, kepahlawanan, dan pengorbanan, saya memilih untuk mengumumkan pelaksanaan keputusan tersebut dan mengakhiri peran saya sebagai kepala Dinas Keamanan Umum,” kata Bar.
Dalam pidatonya, Bar juga menyinggung konfliknya dengan Netanyahu, menegaskan bahwa demokrasi Israel bergantung pada independensi Shin Bet, badan intelijen domestik negara tersebut.
“Ini adalah organisasi yang fungsi kerjanya sangat penting bagi keamanan negara dan bagi demokrasi Israel,” ujarnya. “Saya telah memperjuangkan hal ini selama sebulan terakhir, dan minggu ini infrastruktur yang diperlukan telah diajukan ke Mahkamah Agung. Saya berharap putusan yang akan keluar nantinya akan memastikan Shin Bet tetap terjaga sebagaimana mestinya.”
Pekan lalu, dalam pernyataan tertulis di bawah sumpah, Bar mengungkapkan bahwa Netanyahu berusaha memanfaatkan lembaga intelijen tersebut untuk kepentingan pribadi dan pemerintahannya, termasuk dengan meminta pengawasan terhadap para demonstran anti-pemerintah.
Netanyahu menolak tuduhan itu dan menuding Bar telah berbohong.
Ketegangan antara keduanya menjadi salah satu contoh paling dramatis dari meningkatnya friksi antara eksekutif Israel dan lembaga-lembaga negara lainnya, memunculkan kekhawatiran bahwa pemerintah mungkin tidak akan mematuhi keputusan pengadilan untuk mempertahankan Bar di jabatannya.[sya]