(IslamToday ID) – Presiden AS Donald Trump diperkirakan akan mencopot Penasihat Keamanan Nasional Mike Waltz dan salah satu deputi utamanya, Alex Wong, dari jabatan mereka, diduga terkait skandal “Signalgate”.
“Dia bisa saja segera mengundurkan diri, tetapi langkah ini belum final,” kata POLITICO mengutip sumber yang mengetahui hal ini, dikutip dari The Cradle.
Menurut pejabat AS yang berbicara dengan sejumlah media Barat, Waltz dan Wong diperkirakan akan mengundurkan diri setelah kehilangan kepercayaan” dari pejabat lain dan kurangnya dukungan di Gedung Putih.
“Utusan khusus Steve Witkoff, seorang pengembang real estat dan teman Presiden Donald Trump, sedang dipertimbangkan untuk menggantikan Waltz sebagai penasihat keamanan nasional,” CNN melaporkan.
Menanggapi berita tersebut, sekretaris pers Gedung Putih Karoline Leavitt mengatakan, “Kami tidak akan menanggapi laporan dari sumber anonim.”
Waltz dilaporkan berada dalam posisi yang tidak stabil setelah menambahkan editor majalah The Atlantic, Jeffrey Goldberg, ke obrolan pribadi Signal yang menjelaskan rincian serangan AS terhadap Yaman pada akhir Maret yang menewaskan puluhan warga sipil.
Pejabat tinggi lainnya dalam obrolan tidak aman yang membahas tindakan militer AS terhadap Yaman termasuk Menteri Pertahanan Pete Hegseth, Menteri Luar Negeri Marco Rubio, Direktur Intelijen Nasional Tulsi Gabbard, Utusan Khusus untuk Asia Barat Steve Witkoff, dan Direktur CIA John Ratcliffe.
Minggu lalu, New York Times (NYT) melaporkan bahwa Hegseth berbagi rencana militer yang sensitif dalam grup obrolan Signal terpisah yang mencakup istri, saudara laki-laki, dan pengacara pribadinya.
Berita tentang pemecatan Waltz muncul beberapa jam setelah Oman mengumumkan bahwa perundingan nuklir tidak langsung antara Iran dan AS akan ditunda , dengan alasan alasan logistik. Menurut Axio , Washington tidak pernah mengonfirmasi partisipasinya dalam putaran perundingan keempat.
Witkoff, yang diduga sebagai pengganti Waltz, memimpin pembicaraan untuk pihak AS.
Sumber-sumber yang mengetahui urusan pemerintah saat ini mengatakan kepada Reuters , “Waltz terlalu agresif bagi Trump yang tidak suka perang dan dianggap tidak efektif dalam mengoordinasikan kebijakan luar negeri di antara berbagai lembaga.”
Dalam wawancara yang disiarkan di televisi dengan Fox News pada bulan Maret, Waltz menuntut pembongkaran penuh program energi nuklir Iran, sebuah garis merah menurut pihak berwenang di Teheran.
“Ini bukan semacam, Anda tahu, semacam aksi balas dendam seperti yang pernah terjadi di bawah pemerintahan Obama atau Biden. Ini adalah program lengkapnya. Hentikan saja atau akan ada konsekuensinya,” kata Waltz. [ran]