(IslamToday ID) – Presiden China Xi Jinping akan melakukan kunjungan resmi ke Rusia pada 7-10 Mei untuk berpartisipasi dalam perayaan ulang tahun ke-80 kekalahan Nazi Jerman.
Dalam pernyataan di Telegram, Kremlin mengatakan Xi akan berdiskusi dengan Presiden Rusia Vladimir Putin tentang pengembangan kemitraan strategis kedua negara, serta menandatangani sejumlah dokumen.
“Selama pembicaraan, isu-isu utama tentang pengembangan lebih lanjut hubungan kemitraan komprehensif dan interaksi strategis, serta isu-isu terkini dalam agenda internasional dan regional akan dibahas,” kata Kremlin, dilansir dari Reuters, Senin (5/5/2025).
Uni Soviet kehilangan 27 juta orang pada Perang Dunia Kedua, tetapi berhasil memukul mundur pasukan Nazi kembali ke Berlin, tempat Hitler bunuh diri dan Bendera Kemenangan Soviet berwarna merah dikibarkan di Reichstag pada tahun 1945.
Beberapa pemimpin negara lainnya diperkirakan akan hadir dalam perayaan ini, termasuk Presiden Brasil dan Serbia, serta Perdana Menteri Slovakia.
Putin telah mengusulkan gencatan senjata selama tiga hari dengan Ukraina sekitar perayaan 9 Mei, salah satu perayaan terpenting dalam kalender Rusia.
Menanggapi tawaran gencatan senjata dari Moskow, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan ia siap asalkan gencatan senjata tersebut berlangsung selama 30 hari, sesuatu yang telah diabaikan Putin dalam waktu dekat ini, mengatakan ia menginginkan penyelesaian perang jangka panjang, bukan jeda singkat.
Zelenskiy mengatakan Ukraina, mengingat perang dengan Rusia terus berlanjut, tidak dapat menjamin keselamatan para pejabat asing yang datang ke Moskow untuk parade kemenangan tradisional pada 9 Mei.
Dalam beberapa minggu terakhir, Zelenskiy telah meningkatkan kritiknya terhadap China, yang menurutnya menyediakan senjata dan bubuk mesiu untuk Rusia.
Kantor berita Pemerintah Rusia, RIA mengutip Putin, dalam film dokumenter yang menandai 25 tahun sejak pelantikan pertamanya sebagai Presiden Rusia yang disiarkan pada Minggu, mengatakan bahwa hubungan Rusia dengan China: “benar-benar strategis dan mendalam.”
“Kepentingan nasional kita sama,” kata Putin seperti dikutip kantor berita tersebut.[sya]