(IslamToday ID) – Amerika Serikat berupaya menjadwalkan putaran keempat pembicaraan dengan Iran terkait program nuklir negara tersebut pada akhir pekan ini, menurut laporan jurnalis Axios, Barak Ravid, mengutip utusan khusus presiden AS, Steve Witkoff.
“Jika pertemuan AS-Iran itu tidak terjadi, satu-satunya alasan adalah karena kunjungan presiden ke Timur Tengah,” kata Witkoff kepada Ravid.
“Kami telah mencapai beberapa kemajuan. Saya berharap semuanya bergerak ke arah yang benar. Presiden ingin masalah ini diselesaikan secara diplomatis jika memungkinkan, jadi kami melakukan segala upaya untuk mewujudkannya,” lanjutnya, seperti dikutip dalam laporan tersebut.
Witkoff juga menyatakan harapannya agar kemajuan menuju gencatan senjata di Jalur Gaza bisa tercapai sebelum atau sesudah kunjungan Presiden Trump ke Timur Tengah pada bulan Mei.
Sebelumnya, pada Kamis lalu, Menteri Luar Negeri Oman Badr Al Busaidi mengumumkan bahwa putaran keempat dialog AS-Iran yang dijadwalkan berlangsung pada 3 Mei di Roma harus ditunda karena kendala logistik. Tanggal baru akan diumumkan setelah ada kesepakatan antara kedua belah pihak.
Menanggapi penundaan tersebut, Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Noel Barrot menyampaikan kepada Agence France-Presse bahwa pertemuan nuklir antara Iran dan tiga negara Eropa (EU3) yang semula dijadwalkan pada Jumat, juga dibatalkan.
Pada 2015, Inggris, Jerman, China, Rusia, AS, Prancis, dan Iran menandatangani perjanjian nuklir yang mencabut sanksi terhadap Iran sebagai imbalan atas pembatasan program nuklir negara tersebut.
Namun, Amerika Serikat menarik diri dari kesepakatan itu pada Mei 2018, saat masa jabatan pertama Trump, dan kembali memberlakukan sanksi terhadap pemerintah di Teheran.
Sebagai respons, Iran secara bertahap menghentikan komitmen dalam perjanjian tersebut, termasuk mencabut batasan atas riset nuklir dan tingkat pengayaan uranium.[sya]