(IslamToday ID) – Sekutu Amerika Serikat di Eropa tidak akan mendapatkan pengganti jet tempur F-35 buatan AS hingga jet yang lebih canggih tersedia, menurut laporan Newsweek pada Senin (6/5).
Dengan mengutip sejumlah analis dan pejabat, majalah AS itu melaporkan bahwa jet tempur yang lebih canggih kemungkinan baru tersedia dalam waktu satu dekade lebih.
Seorang pejabat di negara Eropa Tengah yang berbicara secara anonim mengatakan bahwa skenario ini tidak dapat dihindari meski Eropa sangat ingin meningkatkan pertahanannya.
Awal pekan ini, Newsweek melaporkan bahwa anggota-anggota NATO di Eropa kini punya alasan ekstra untuk mengembangkan sendiri jet tempur generasi keenam.
Hal itu dipicu oleh kebijakan-kebijakan Presiden AS Donald Trump, yang membuat mereka merasa tidak yakin bisa mendapatkan F-35—jet tempur generasi kelima buatan AS.
Pada April, Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius mengatakan bahwa tidak ada alternatif selain F-35 dan pembatalan kontrak pesanan akan merusak hubungan dengan AS.
Pada Maret, surat kabar Bild di Jerman melaporkan bahwa keputusan AS untuk menonaktifkan dari jarak jauh kemampuan mendeteksi dan mengunci target pada HIMARS yang dikirim ke Ukraina menimbulkan kekhawatiran Eropa bahwa Washington akan melakukan hal yang sama terhadap senjata mereka.
HIMARS adalah sistem peluncur roket ganda ringan buatan AS.
Kekhawatiran besar di Jerman saat ini adalah pembelian 35 jet tempur F-35A buatan AS senilai 8,3 miliar euro atau lebih dari Rp154 triliun.
Pada Desember 2022, Jepang, Italia, dan Inggris sepakat untuk bersama-sama mengembangkan jet tempur generasi berikutnya pada 2035 melalui program Global Combat Air.
Pesawat itu diharapkan menjadi salah satu jet tempur tercanggih di dunia, yang akan menggantikan F2 di Jepang dan Eurofighter Typhoon di Italia dan Inggris.
Sebelumnya, Kabinet Jepang menyetujui pelonggaran aturan ekspor alat-alat pertahanan sehingga negara itu bisa mengirimkan jet tempur tersebut ke negara ketiga.[sya]