IslamToday
No Result
View All Result
  • Today
  • Nasional
  • Ulas Nusa
  • Smartizen
  • Internasional
  • Qur’an Quotes
  • Mozeik
  • Today
  • Nasional
  • Ulas Nusa
  • Smartizen
  • Internasional
  • Qur’an Quotes
  • Mozeik
No Result
View All Result
IslamToday
No Result
View All Result
Warga Gaza Ubah Sampah Plastik Jadi Bahan Bakar Saat Blokade Israel
Home Internasional

Warga Gaza Ubah Sampah Plastik Jadi Bahan Bakar Saat Blokade Israel

Kamis, 08 Mei 2025 • 20:00
Reading Time: 3 mins read
by Syeh Adni
  • Syeh Adni

(IslamToday ID) – Di sebuah pabrik sementara di tengah reruntuhan bangunan di Gaza City bagian barat, sekelompok warga Palestina sibuk menguraikan berbagai sampah plastik dan meleburnya dalam wadah logam besar.

Mereka mengubah limbah itu menjadi bahan bakar guna mengatasi krisis yang dipicu oleh blokade Israel, yang telah berlangsung selama lebih dari dua bulan.

“Kami mengumpulkan plastik dari reruntuhan bangunan, dan meleburnya,” kata pemilik pabrik tersebut, Saad al-Din Abu Ajwa (45), kepada Xinhua, sambil berdiri di samping bejana panas yang mengeluarkan asap.

“Proses ini menghasilkan minyak kental, yang kami panaskan kembali untuk mengekstrak bensin dan kemudian solar,” paparnya.

ADVERTISEMENT

Beroperasi dengan bantuan beberapa saudara dan temannya, pabrik milik Abu Ajwa dapat menghasilkan sekitar 500 liter solar setiap hari.

Bahan bakar tersebut langsung dijual ke warga yang mengantre dengan membawa kontainer untuk menenagai berbagai peralatan esensial, termasuk kendaraan roda tiga, generator, dan pompa air.

Baca JugaPostingan Lainnya

Perang Terjadi di Banyak Kawasan, AS Percepat Produksi Bom Nuklir

Spanyol Akan Serahkan Resolusi ke PBB Penghentian Genosida Gaza

Trump Sebut AS akan Umumkan Kesepakatan Dagang dengan ‘Negara Besar’

Indonesia Dorong Kajian Soal UNCLOS dengan Hukum Perang Laut dan Kemanusiaan

“Tujuannya bukanlah keuntungan, tetapi kelangsungan hidup,” kata Abu Ajwa. “Bahan bakar sangat penting bagi rumah sakit, ambulans, pabrik desalinasi, dan sebagainya. Kami tidak punya pilihan selain memulai ini terlepas dari risiko kesehatan dan keselamatan yang ada.”

Sejak pecahnya konflik di Gaza pada 7 Oktober 2023, Israel telah memberlakukan pembatasan ketat terhadap penyaluran pasokan bantuan ke Gaza.

“Penyaluran bahan bakar semakin memburuk sejak 2 Maret, ketika akses masuk ditutup sepenuhnya,” kata Mahmoud Basal, juru bicara Pertahanan Sipil Gaza, kepada Xinhua. “Situasinya sangat buruk.”

Menurut sejumlah badan PBB, bahan bakar yang masuk ke wilayah tersebut sejak dimulainya perang jumlahnya sangat sedikit, dengan sebagian besar disalurkan ke rumah sakit.

Sementara itu, stasiun pengisian bahan bakar masih ditutup untuk umum, memaksa masyarakat beralih ke alternatif seadanya atau pasar gelap, di mana harga satu liter solar kini mencapai 70 dolar AS (1 dolar AS = Rp16.533). “Banyak dari kami mengalami masalah pernapasan, beberapa orang mengalami batuk darah,” kata Mohammed Al-Arabeed, seorang karyawan di pabrik milik Abu Ajwa, kepada Xinhua.

“Kami terpapar suhu panas dan mengalami sesak napas, tetapi tidak ada pilihan lain,” kata dia.

Bagi banyak orang di Gaza, solar yang diproduksi secara lokal telah menjadi penyambung hidup sementara.

Abu Majed Sukar (38), seorang pengemudi kendaraan roda tiga, mengatakan kepada Xinhua bahwa penutupan perlintasan perbatasan telah menyebabkan transportasi umum berhenti beroperasi.

“Tanpa solar industri, kami akan menggunakan kereta keledai,” katanya. “Butuh waktu empat jam untuk menempuh perjalanan yang seharusnya hanya memakan waktu satu jam.

Sukar membeli bahan bakar dari tempat produksi milik Abu Ajwa setiap hari. Dia mengungkapkan bahwa harganya, yakni sekitar 14 dolar per liter, masih tergolong mahal tetapi jauh lebih murah daripada solar impor.

“Beberapa kendaraan dapat beroperasi sepenuhnya dengan solar seperti ini, tetapi model-model yang lebih baru memerlukan pencampuran dengan solar asli untuk menghindari kerusakan mesin,” katanya.

Sukar menambahkan bahwa ketersediaan bahan bakar yang lebih murah telah mengurangi biaya transportasi.

Namun, proses pembuatan bahan bakar tersebut bukannya tanpa konsekuensi. Asap hitam pekat membubung tinggi di atas pabrik bahan bakar itu, dan para karyawan bekerja tanpa sarung tangan atau masker, sehingga mereka terpapar asap berbahaya.

“Banyak dari kami mengalami masalah pernapasan, beberapa orang mengalami batuk darah,” kata Mohammed Al-Arabeed, seorang karyawan di pabrik milik Abu Ajwa, kepada Xinhua. “Kami terpapar suhu panas dan mengalami sesak napas, tetapi tidak ada pilihan lain.” “Kami tidak hanya memproduksi bahan bakar, kami menjaga Gaza agar tetap hidup,” katanya.

“Kami menunjukkan kepada dunia tekad kami untuk bertahan hidup, bahkan ketika segalanya telah musnah,” kata dia.

Meskipun berbahaya, Al-Arabeed menganggap pekerjaan mereka penting. “Bahan bakar diesel ini memungkinkan rumah sakit tetap buka, dan pabrik-pabrik desalinasi tetap beroperasi. Kami memungkinkan kehidupan terus berlanjut, meski dengan terseok-seok,” ujarnya.

Kendati demikian, sampah plastik yang menjadi bahan baku untuk memproduksi bahan bakar juga semakin berkurang.

“Kami mencari plastik di gedung-gedung dan jalan-jalan yang hancur, tetapi plastik itu menghilang dengan cepat,” kata Abu Ajwa. “Jika tidak ada perubahan, kami harus menutup tempat ini.”

Kondisi kemanusiaan yang lebih luas bahkan lebih mengerikan. Dalam pernyataannya, Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina di Kawasan Timur Tengah (UNRWA) belum lama ini memperingatkan bahwa penutupan perbatasan yang terus berlanjut berisiko memperparah situasi yang sudah sangat buruk.

“Bahan bakar, obat-obatan, dan makanan sangat terbatas,” kata UNRWA, seraya mendesak agar akses bantuan kemanusiaan ke Gaza segera dibuka.

Ismail Al-Thawabta, kepala kantor media pemerintah Gaza yang dikelola Hamas, menggambarkan situasi saat ini sebagai perlombaan melawan waktu.

“Metode primitif seperti mengubah plastik menjadi bahan bakar mencerminkan keputusasaan, bukan keberlanjutan,” kata Al-Thawabta kepada Xinhua. “Terdapat masalah kesehatan dan lingkungan yang serius, tetapi masyarakat tidak punya alternatif lain.”

Di pabrik bahan bakar sementara miliknya, Abu Ajwa terus mengaduk limbah plastik yang telah dicairkan. Meskipun menghadapi tantangan, Abu Ajwa mengatakan bahwa dirinya merasa bangga dengan apa yang dilakukan timnya.

“Kami tidak hanya memproduksi bahan bakar, kami menjaga Gaza agar tetap hidup,” katanya. “Kami menunjukkan kepada dunia tekad kami untuk bertahan hidup, bahkan ketika segalanya telah musnah.”

Abu Ajwa meminta dukungan dari masyarakat internasional.

“Kami butuh bahan bakar, bantuan, dan jalur penyeberangan yang terbuka. Sampai itu terjadi, kami akan terus mencari kehidupan di antara reruntuhan, tidak peduli berapa pun harga yang harus dibayar,” kata dia.[sya]

Share :
Tags: Berita DuniaBerita GazaBerita Internasionalpenjajah IsraelPerang Gaza

Jejak Peradaban

IMAM ABU HANIFA, MUJTAHID YANG TEGUH DI HADAPAN PENGUASA
Jejak Peradaban

IMAM ABU HANIFA, MUJTAHID YANG TEGUH DI HADAPAN PENGUASA

Ahad, 03 Okt 2021 • 21:30
ATH-THABARI, ULAMA & GURU PARA MUFASSIR
Jejak Peradaban

ATH-THABARI, ULAMA & GURU PARA MUFASSIR

Senin, 20 Des 2021 • 07:44
JEJAK KETURUNAN ABBASIYAH DI NUSANTARA | EKSPEDISI AL QURAN EPS 12
Jejak Peradaban

JEJAK KETURUNAN ABBASIYAH DI NUSANTARA | EKSPEDISI AL QURAN EPS 12

Selasa, 14 Sep 2021 • 22:00
KEMAJUAN INDUSTRI TEKSTIL AWAL ISLAM | JEJAKNYA HINGGA NUSANTARA
Jejak Peradaban

KEMAJUAN INDUSTRI TEKSTIL AWAL ISLAM | JEJAKNYA HINGGA NUSANTARA

Rabu, 01 Sep 2021 • 19:31
“Madinatussalam” Baghdad, Kota Kosmopolitan, “Jantung Peradaban Dunia”
Jejak Peradaban

“Madinatussalam” Baghdad, Kota Kosmopolitan, “Jantung Peradaban Dunia”

Sabtu, 31 Jul 2021 • 17:09
Komplek Makam Mahligai, Jejak Islamisasi di Barus
Jejak Peradaban

Komplek Makam Mahligai, Jejak Islamisasi di Barus

Jumat, 02 Jul 2021 • 21:18

Related Posts

Perjanjian INF Hambat Rusia dan Militerisasi Eropa

Perang Terjadi di Banyak Kawasan, AS Percepat Produksi Bom Nuklir

Kamis, 08 Mei 2025 • 22:00
UNRWA Peringatkan Bencana Kemanusiaan Meningkat Pesat di Gaza

Spanyol Akan Serahkan Resolusi ke PBB Penghentian Genosida Gaza

Kamis, 08 Mei 2025 • 21:00
Trump Sebut AS akan Umumkan Kesepakatan Dagang dengan ‘Negara Besar’

Trump Sebut AS akan Umumkan Kesepakatan Dagang dengan ‘Negara Besar’

Kamis, 08 Mei 2025 • 20:30
Panas!, China Usir Kapal Perang AS USS Benfold Dari “Perairan Teritorialnya”

Indonesia Dorong Kajian Soal UNCLOS dengan Hukum Perang Laut dan Kemanusiaan

Kamis, 08 Mei 2025 • 19:30
Rencana “Israel Raya”: Lima Tahapan Pembersihan Etnis Palestina di Gaza Terungkap

WHO: Meningkatnya Malnutrisi Parah Ancam Nyawa Anak Gaza

Kamis, 08 Mei 2025 • 18:45
Waspada! Sekjen Interpol: Senjata Siber Pemerintah Bisa Berakhir di Tangan Penjahat

Inggris Raya Alami Lonjakan Serangan Siber

Kamis, 08 Mei 2025 • 18:15

Ulas Nusa

Mengenal Sosok Sayyid Abdurrahman Bin Abdullah Al Habsyi atau Habib Cikini Di Tanah Batavia
Ulas Nusa

Mengenal Sosok Sayyid Abdurrahman Bin Abdullah Al Habsyi atau Habib Cikini Di Tanah Batavia

Senin, 28 Agu 2023 • 17:39
Jejak Dakwah dan Islamisasi Syekh Ibrahim Mufti di Minangkabau
Ulas Nusa

Jejak Dakwah dan Islamisasi Syekh Ibrahim Mufti di Minangkabau

Senin, 10 Jul 2023 • 11:43
7 Makanan Khas Minang, Jejak Islamisasi Minangkabau
Ulas Nusa

7 Makanan Khas Minang, Jejak Islamisasi Minangkabau

Selasa, 14 Jun 2022 • 06:20
Jejak-jejak Ilmuwan Islam Masa Keemasan
Ulas Nusa

Jejak-jejak Ilmuwan Islam Masa Keemasan

Jumat, 10 Jun 2022 • 22:00
Tiga Tokoh Islam dibalik Misi Diplomasi Indonesia-Mesir Tahun 1947
Ulas Nusa

Tiga Tokoh Islam dibalik Misi Diplomasi Indonesia-Mesir Tahun 1947

Kamis, 09 Jun 2022 • 22:00
Para Ulama Dibalik Perumusan Pancasila dan UUD 1945
Ulas Nusa

Misteri Hilangnya Naskah Pidato Ki Bagus Hadikusumo dari Buku Risalah Sidang BPUPKI

Rabu, 01 Jun 2022 • 22:00

Nasional

Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika saat acara diskusi publik di Kantor Ombudsman RI, Jakarta, Rabu (26/2/2025). Foto: Istimewa

Marak Pinjol Ilegal, Ombudsman Desak Pemerintah Perkuat Pengawasan

6 menit ago
0

Perjanjian INF Hambat Rusia dan Militerisasi Eropa

Perang Terjadi di Banyak Kawasan, AS Percepat Produksi Bom Nuklir

16 menit ago
0

Presiden RI Prabowo Subianto saat bertemu dengan Wakil Presiden ke-6 RI Try Sutrisno di acara Halal Bihalal, Jakarta, Selasa (6/5/2025). Foto: Istimewa.

Hensa: Pertemuan Prabowo & Try Sutrisno, Jalan Aspirasi Purnawirawan TNI ke Istana

46 menit ago
0

Surat An-Nahl ayat 125 (Qur'an Quotes)

Surat An-Nahl Ayat 125: Pengajaran Yang Baik

50 menit ago
0

Kemenkomdigi Tangani Aduan 1,3 Juta Konten Judi Online Sejak Oktober 2024

Kemenkomdigi Tangani Aduan 1,3 Juta Konten Judi Online Sejak Oktober 2024

58 menit ago
0

UNRWA Peringatkan Bencana Kemanusiaan Meningkat Pesat di Gaza

Spanyol Akan Serahkan Resolusi ke PBB Penghentian Genosida Gaza

1 jam ago
0

Next Post
Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar saat Kunjungan Kerja ke Sleman, Yogyakarta, Kamis (8/5/2025). Foto: Istimewa.

Menko Cak Imin: Desa Wisata Harus Jadi Buka Lapangan Kerja Baru

IslamToday

No Result
View All Result

Kategori

  • Analisis
  • Bingkai
  • Documentary
  • Histori
  • Infografis
  • Internasional
  • Jejak Peradaban
  • Nasional
  • onReport
  • Qur'an Quote
  • Smartizen
  • Ulas Nusa

Connect With Us

Facebook Instagram Youtube Youtube
Twitter
TikTok
VK

Pos-pos Terbaru

  • Marak Pinjol Ilegal, Ombudsman Desak Pemerintah Perkuat Pengawasan
  • Perang Terjadi di Banyak Kawasan, AS Percepat Produksi Bom Nuklir
  • Hensa: Pertemuan Prabowo & Try Sutrisno, Jalan Aspirasi Purnawirawan TNI ke Istana

© 2019 - 2022 Islam Today All Right Reserved

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak Kami
  • Karir
  • Aplikasi
WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
  • ←
  • Custom channel Custom Link