IslamToday
No Result
View All Result
  • Today
  • Nasional
  • Ulas Nusa
  • Smartizen
  • Internasional
  • Qur’an Quotes
  • Mozeik
  • Today
  • Nasional
  • Ulas Nusa
  • Smartizen
  • Internasional
  • Qur’an Quotes
  • Mozeik
No Result
View All Result
IslamToday
No Result
View All Result
Hamas dan Jihad Islam Bahas Penerapan Gencatan Senjata Gaza
Home Internasional

Terus Digempur, Hamas Malah Tambah 30 Ribu Prajurit, Eks IDF: Israel tak akan Menang

Senin, 12 Mei 2025 • 20:30
Reading Time: 4 mins read
by Syeh Adni
  • Syeh Adni

(IslamToday ID) – Militer Israel terus berusaha meringsek ke berbagai simpul pertahanan Hamas di Gaza. Namun hal itu bukan tanpa konsekuensi, mereka harus masuk ke jebakan yang sudah disiapkan Hamas sehingga nyawa mereka melayang.

Dengan mengutus banyak pasukan ke jalur Gaza, pemerintah Israel sejatinya sengaja membuat tentaranya mati sia-sia. Itu belum termasuk rencana gila Israel untuk menyerang kawasan Yaman, karena gerah dibombardir Houthi terus – menerus. Juga manuver nekat Israel menyerang Suriah dan Lebanon. Semua itu merupakan agresi militer yang merugikan ekonomi negara zionis.

Pensiunan militer Israel Mayor Jenderal Yitzhak Brick menegaskan bahwa Israel kini menghadapi front kedelapan dalam perang (Yaman). Ia menegaskan bahwa Hamas telah menang secara efektif di Jalur Gaza, dan bahwa eselon politik dan militer telah “menyesatkan publik Israel,” menurut surat kabar Israel Maariv beberapa waktu lalu.

ADVERTISEMENT

Brick mengatakan bahwa tingkat penghancuran terowongan Hamas sebenarnya kurang dari 10 persen. Hamas telah membangun kembali kemampuannya dan memiliki sekitar 30.000 pejuang. Kekuatan Hamas semakin kuat walaupun Gaza dibombardir Gaza habis-habisan dengan menggunakan 100 ribu ton bom sebagaimana dilaporkan sejumlah kantor berita.

Ia juga menambahkan bahwa terowongan yang membentang dari Sinai ke Jalur Gaza tetap terbuka, dan penyelundupan terus berlanjut melalui terowongan tersebut. Ia menambahkan bahwa “baik Brigade Rafah maupun brigade lainnya tidak dieliminasi,” sehingga menimbulkan keraguan pada narasi resmi tentara mengenai pencapaian tujuan perang di Gaza.

Strategi Eyal Zamir tak efektif

Baca JugaPostingan Lainnya

Paus Leo XIV Serukan Gencatan Senjata di Gaza hingga India-Pakistan

Trump Desak Rusia-Ukraina Berdamai, Zelenskiy Siap Temui Putin

Kasus Kebutaan di Jalur Gaza Terus Meningkat

Setelah Memberontak 31 Tahun dan Menewaskan 40.000 Orang, PKK Membubarkan Diri

Brick juga mengkritik Kepala Staf yang baru, Eyal Zamir. Menurutnya, orang itu seratus persen merupakan boneka Netanyahu yang menganut delusi membebaskan tahanan Israel di Jalur Gaza melalui tekanan militer.

Ia menunjukkan bahwa Zamir telah menentang keyakinannya sebelumnya, yang telah ia sampaikan kepada Brick. Alih-alih mendorong kesepakatan komprehensif, ia malah memperparah pertempuran meskipun ia mengetahui kesia-siaan hal itu.

Ia juga memperingatkan bahwa tentara Israel sedang berperang dan tidak akan pernah menang, dan menyadari bahwa kelanjutan perang tersebut berarti hilangnya banyak tawanan, bertambahnya korban jiwa, dan berkurangnya kesiapan menghadapi ancaman di masa mendatang.

8 ancaman Hamas yang mengerikan

Brick menjelaskan apa yang ia anggap sebagai ancaman strategis utama yang tidak siap dihadapi oleh tentara Israel. Ancaman tersebut akan merontokkan sendi sendi kekuatan militer Israel yang terkenal berteknologi dan bersenjata super canggih karena didukung kekuatan Amerika.

Pertama, aliansi Turki dan Suriah

Brick mengatakan bahwa “aliansi militer antara Turki dan Suriah” merupakan ancaman utama. Kalau Turki sampai mengirimkan pasukan militer, memperkuat pertahanan Suriah, maka berarti Israel sangat mungkin bertempur dengan Turki. Kekuatan militer Turki melampaui sumber daya militer zionis. Jika kedua tentara ini berhadapan, bukan tidak mungkin Israel akan semakin dipermalukan.

Kedua, penyelundupan senjata yang memperkuat kelompok perlawanan

Jalur penyelundupan ini melalui Yordania dan negara-negara yang bersentuhan langsung dengan Gaza. Sponsornya adalah Iran. Selama Israel ekspansif, maka gerakan perlawanan akan semakin kuat.

Ketiga, militer Mesir

Tidak diam saja, militer Mesir siaga penuh di Sinai yang berbatasan langsung dengan Rafah, gerbang masuk Gaza. Tank Abrams mereka sudah terparkir di sana dengan moncong terarah kepada pasukan Israel yang sedang membantai warga sipil Palestina.

Keempat, serangan Iran

Bukan tidak mungkin nantinya Iran akan menghujani Israel dengan ribuan rudal. Serangan Iran sebelumnya memang banyak ditangkal, tapi itu bukan akhir. Saat ini Iran mengembangkan kekuatan militernya dan berupaya membuat serangan yang lebih mematikan.

Kelima, Tepi Barat

Serangan Israel di Tepi Barat semakin membuat militer zionis runyam. Terlalu banyak personel dan sumber daya yang dikerahkan ke sana. Korban yang terus berjatuhan semakin merusak reputasi Israel.

Keenam, Gagal memusnahkan Hamas

Pihaknya menyayangkan omong kosong Netanyahu. Perdana Menteri Israel itu terlalu banyak umbar janji yang tak bisa ia tepati, yaitu memusnahkan Hamas. Gerakan perlawanan tersebut memang menjadi momok Israel, tapi Israel sendiri, tak pernah mampu mengeliminasi Hamas, meski sudah dibantu senjata super canggih Amerika.

Ketujuh, ekstremisme di Tubuh Israel

Yitzhak Brick mengimbau seluruh orang Israel untuk mewaspadai ekstremisme di internal Israel. Sebab gerakan ini mengabaikan kejernihan dalam berpikir dan mengakibatkan negara membabi buta tak tentu arah dalam menggerakkan militer dan mesin pertahanan. Ben Gvir, Smotrich, yang menjadi kepercayaan Netanyahu merupakan representasi ekstremisme yang justru membahayakan Israel sendiri.

Kedelapan, IDF tak punya prestasi hadapi perang dengan banyak front

Selama ini Israel belum punya rekam jejak mumpuni untuk sukses dan berhasil menghadapi lawan dari berbagai kelompok. Melawan Hamas saja sejak 1990-an hingga kini, Israel tak pernah bisa menghabisi gerakan tersebut, meskipun sudah banyak membunuh pentolan Hamas.

Hingga detik ini, Hamas tetap menjadi penguasa utama dan menjadi penggerak dan pemimpin Gaza. “Israel tidak memiliki kapasitas untuk menghadapi perang multi-front.”

Tentara Israel membangkang tolak perang

Gelombang penolakan terhadap mobilisasi militer kembali melanda Israel. Kali ini, tentara cadangan yang selama ini menjadi tulang punggung operasi militer di Gaza menyatakan kelelahan dan kekecewaan yang mendalam terhadap perang yang tak kunjung berakhir.

Menurut laporan Al Jazeera, semakin banyak tentara cadangan Israel yang menolak dipanggil kembali untuk bertugas. Mereka menyebut kelelahan fisik dan mental akibat penugasan berulang kali dalam perang yang tak memiliki titik akhir yang jelas.

Penolakan ini menguat seiring dengan meningkatnya ketegangan internal di Israel terkait prioritas pemerintah dalam menghadapi konflik berkepanjangan dengan Hamas di Jalur Gaza.

Keputusan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk terus melanjutkan operasi militer alih-alih fokus pada pembebasan tawanan di Gaza menjadi titik kritik utama. Banyak pihak menilai pilihan itu sebagai bagian dari ambisi politik pribadi Netanyahu, bukan kepentingan nasional.

“Perang ini bukan lagi tentang keamanan Israel, melainkan tentang kelangsungan politik Netanyahu,” demikian kutipan isi surat terbuka yang dirilis oleh anggota dan mantan anggota Angkatan Udara Israel pada April lalu. Surat tersebut kemudian memicu gelombang protes dari unit-unit elit lainnya, termasuk Angkatan Laut dan Mossad.

Ketidakpuasan juga dirasakan publik. Ribuan warga Israel dalam beberapa pekan terakhir turun ke jalan, khususnya di depan Kementerian Pertahanan di Tel Aviv, memprotes keputusan pemerintah memanggil 60 ribu tentara cadangan tambahan.

Mereka mempertanyakan arah kebijakan militer yang telah menyebabkan lebih dari 52 ribu warga Palestina tewas sejak perang pecah pada Oktober 2023, yang kebanyakan korbannya adalah perempuan dan anak-anak.

Sementara itu, keluarga para tawanan yang masih berada di Gaza makin lantang menyuarakan kritik. Mereka menilai pemerintah lebih memilih ambisi “kemenangan total” ketimbang menyelamatkan warganya yang masih disandera.

Kebijakan Netanyahu yang secara sepihak mengakhiri gencatan senjata pada Maret lalu, yang sejatinya bisa membuka jalan bagi pembebasan para tawanan, memperparah keretakan di masyarakat Israel. Kini, pilihan antara mengakhiri perang atau melanjutkan “perang abadi” menjadi perdebatan yang memecah belah bangsa.

Dengan tekanan dari dalam militer dan masyarakat sipil yang kian besar, masa depan strategi militer Israel di Gaza berada di ujung tanduk.[sya]

Share :
Tags: Berita DuniaBerita InternasionalGazaPejuang GazaPejuang Hamaspenjajah IsraelPerang Gaza

Jejak Peradaban

IMAM ABU HANIFA, MUJTAHID YANG TEGUH DI HADAPAN PENGUASA
Jejak Peradaban

IMAM ABU HANIFA, MUJTAHID YANG TEGUH DI HADAPAN PENGUASA

Ahad, 03 Okt 2021 • 21:30
ATH-THABARI, ULAMA & GURU PARA MUFASSIR
Jejak Peradaban

ATH-THABARI, ULAMA & GURU PARA MUFASSIR

Senin, 20 Des 2021 • 07:44
JEJAK KETURUNAN ABBASIYAH DI NUSANTARA | EKSPEDISI AL QURAN EPS 12
Jejak Peradaban

JEJAK KETURUNAN ABBASIYAH DI NUSANTARA | EKSPEDISI AL QURAN EPS 12

Selasa, 14 Sep 2021 • 22:00
KEMAJUAN INDUSTRI TEKSTIL AWAL ISLAM | JEJAKNYA HINGGA NUSANTARA
Jejak Peradaban

KEMAJUAN INDUSTRI TEKSTIL AWAL ISLAM | JEJAKNYA HINGGA NUSANTARA

Rabu, 01 Sep 2021 • 19:31
“Madinatussalam” Baghdad, Kota Kosmopolitan, “Jantung Peradaban Dunia”
Jejak Peradaban

“Madinatussalam” Baghdad, Kota Kosmopolitan, “Jantung Peradaban Dunia”

Sabtu, 31 Jul 2021 • 17:09
Komplek Makam Mahligai, Jejak Islamisasi di Barus
Jejak Peradaban

Komplek Makam Mahligai, Jejak Islamisasi di Barus

Jumat, 02 Jul 2021 • 21:18

Related Posts

Paus Leo XIV Serukan Gencatan Senjata di Gaza hingga India-Pakistan

Paus Leo XIV Serukan Gencatan Senjata di Gaza hingga India-Pakistan

Senin, 12 Mei 2025 • 22:00
Trump Mulai Proses Penerapan Tarif Baru Produk Semikonduktor, Farmasi

Trump Desak Rusia-Ukraina Berdamai, Zelenskiy Siap Temui Putin

Senin, 12 Mei 2025 • 21:00
Kasus Kebutaan di Jalur Gaza Terus Meningkat

Kasus Kebutaan di Jalur Gaza Terus Meningkat

Senin, 12 Mei 2025 • 20:00
Setelah Memberontak 31 Tahun dan Menewaskan 40.000 Orang, PKK Membubarkan Diri

Setelah Memberontak 31 Tahun dan Menewaskan 40.000 Orang, PKK Membubarkan Diri

Senin, 12 Mei 2025 • 19:30
Utusan AS Kecam Netanyahu, Sebut Tak Berniat Hentikan Agresi di Gaza

Utusan AS Kecam Netanyahu, Sebut Tak Berniat Hentikan Agresi di Gaza

Senin, 12 Mei 2025 • 19:00
Jutaan Warga Filipina Beri Suara Pada Pemilu Paruh Waktu yang Krusial

Jutaan Warga Filipina Beri Suara Pada Pemilu Paruh Waktu yang Krusial

Senin, 12 Mei 2025 • 18:15

Ulas Nusa

Mengenal Sosok Sayyid Abdurrahman Bin Abdullah Al Habsyi atau Habib Cikini Di Tanah Batavia
Ulas Nusa

Mengenal Sosok Sayyid Abdurrahman Bin Abdullah Al Habsyi atau Habib Cikini Di Tanah Batavia

Senin, 28 Agu 2023 • 17:39
Jejak Dakwah dan Islamisasi Syekh Ibrahim Mufti di Minangkabau
Ulas Nusa

Jejak Dakwah dan Islamisasi Syekh Ibrahim Mufti di Minangkabau

Senin, 10 Jul 2023 • 11:43
7 Makanan Khas Minang, Jejak Islamisasi Minangkabau
Ulas Nusa

7 Makanan Khas Minang, Jejak Islamisasi Minangkabau

Selasa, 14 Jun 2022 • 06:20
Jejak-jejak Ilmuwan Islam Masa Keemasan
Ulas Nusa

Jejak-jejak Ilmuwan Islam Masa Keemasan

Jumat, 10 Jun 2022 • 22:00
Tiga Tokoh Islam dibalik Misi Diplomasi Indonesia-Mesir Tahun 1947
Ulas Nusa

Tiga Tokoh Islam dibalik Misi Diplomasi Indonesia-Mesir Tahun 1947

Kamis, 09 Jun 2022 • 22:00
Para Ulama Dibalik Perumusan Pancasila dan UUD 1945
Ulas Nusa

Misteri Hilangnya Naskah Pidato Ki Bagus Hadikusumo dari Buku Risalah Sidang BPUPKI

Rabu, 01 Jun 2022 • 22:00

Nasional

Paus Leo XIV Serukan Gencatan Senjata di Gaza hingga India-Pakistan

Paus Leo XIV Serukan Gencatan Senjata di Gaza hingga India-Pakistan

5 menit ago
0

Ilustrasi Premanisme. Foto: Polda Metro Jaya

Komisi I DPR Minta Satgas Antipremanisme Tindak Juga Preman Berkedok Wartawan

47 menit ago
0

Trump Mulai Proses Penerapan Tarif Baru Produk Semikonduktor, Farmasi

Trump Desak Rusia-Ukraina Berdamai, Zelenskiy Siap Temui Putin

1 jam ago
0

Hamas dan Jihad Islam Bahas Penerapan Gencatan Senjata Gaza

Terus Digempur, Hamas Malah Tambah 30 Ribu Prajurit, Eks IDF: Israel tak akan Menang

2 jam ago
0

Kasus Kebutaan di Jalur Gaza Terus Meningkat

Kasus Kebutaan di Jalur Gaza Terus Meningkat

2 jam ago
0

Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) Agus Andrianto, ditemui wartawan usai penandatanganan MoU antara Kemenimipas dengan Badan Narkotika Nasional (BNN), di Kantor Kemenimipas, Jakarta, Selasa (11/3/2025). Foto: IslamToday/Noval Nurhadi.

Remisi Waisak untuk 1.077 Narapidana & Anak Binaan Buddha

3 jam ago
0

Next Post
Trump Mulai Proses Penerapan Tarif Baru Produk Semikonduktor, Farmasi

Trump Desak Rusia-Ukraina Berdamai, Zelenskiy Siap Temui Putin

IslamToday

No Result
View All Result

Kategori

  • Analisis
  • Bingkai
  • Documentary
  • Histori
  • Infografis
  • Internasional
  • Jejak Peradaban
  • Nasional
  • onReport
  • Qur'an Quote
  • Smartizen
  • Ulas Nusa

Connect With Us

Facebook Instagram Youtube Youtube
Twitter
TikTok
VK

Pos-pos Terbaru

  • Paus Leo XIV Serukan Gencatan Senjata di Gaza hingga India-Pakistan
  • Komisi I DPR Minta Satgas Antipremanisme Tindak Juga Preman Berkedok Wartawan
  • Trump Desak Rusia-Ukraina Berdamai, Zelenskiy Siap Temui Putin

© 2019 - 2022 Islam Today All Right Reserved

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak Kami
  • Karir
  • Aplikasi
WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
  • ←
  • Custom channel Custom Link